Polisi Belum Bisa Ungkap Penyiram Air Keras ke Pejabat Kemenkumham
Oleh
Jumarto Yulianus
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS – Kasus penyiraman air keras terhadap Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Kalimantan Selatan Asep Syarifudin belum menemukan titik terang. Polisi masih terus menyelidikinya untuk segera mengungkap kasus tersebut.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan Brigadir Jenderal (Pol) Aneka Pristafuddin di Banjarmasin, Senin (26/11/2018), mengatakan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan. ”Kalau sudah ada titik terangnya, nanti akan kami sampaikan,” ujarnya.
Kasus penyiraman air keras terhadap Asep Syarifudin oleh orang tak dikenal terjadi di area parkir sebuah kafe di Banjarmasin pada Selasa (20/11/2018) malam. Setelah hampir sepekan kasusnya, polisi belum juga bisa mengungkap kasusnya dan menangkap pelakunya.
Aneka mengakui, minimnya alat bukti di lokasi kejadian membuat tidak mudah untuk mengungkap kasus tersebut. ”Rekaman kamera CCTV tidak begitu lengkap. Saksi juga tidak ada yang melihat secara langsung,” katanya.
Meski begitu, upaya penyelidikan kasus penyiraman air keras tetap berjalan. ”Kami selidiki semua rekaman kamera CCTV yang ada di sekitar lokasi kejadian serta rute-rute atau jalur yang ada kaitannya dengan korban,” tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel Komisaris Besar Sofyan Hidayat mengatakan, rekaman kamera CCTV Regional Traffic Management Centre (RTMC) Polda Kalsel yang dipasang di sejumlah sudut jalan akan dioptimalkan untuk kepentingan penyelidikan. Itu karena kamera CCTV di kafe tempat kejadian rusak dan tidak memberikan petunjuk apa-apa.
”Dari hasil penyelidikan sementara, diketahui bahwa pelaku penyiraman hanya satu orang. Pelakunya laki-laki,” kata Sofyan.
Aneka menambahkan, tim penyidik juga sudah memeriksa sampel cairan yang digunakan pelaku penyiraman. ”Cairan itu dipastikan air keras. Jenisnya Asam sulfat atau H2SO4,” ujarnya.
Sampai saat ini, Asep Syarifudin yang menderita luka bakar di wajah, bahu, tangan kanan, dan tangan kiri akibat siraman air keras masih dirawat di RS Suaka Insan, Banjarmasin.
Menurut Kepala Kanwil Kemenkumham Kalsel Ferdinand Siagian, kondisi Asep berangsur membaik. ”Kami percayakan penanganan kasus ini sepenuhnya pada kepolisian,” ujar Ferdinand.