Belum Ada Tambahan Jenazah Teridentifikasi Setelah Pencarian Dihentikan
Oleh
ADHI KUSUMAPUTRA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim Disaster Victim Identification Polri melaporkan tidak ada tambahan jenazah penumpang pesawat Lion Air PK-LQP yang teridentifikasi pada Minggu (11/11/2018). Tim masih terus mendalami sampel identifikasi meskipun proses pencarian jenazah dinyatakan telah dihentikan.
Hal itu disampaikan dalam konferensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I R Said Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur. Sampel postmortem dari 195 kantong jenazah yang diambil sejak Sabtu (10/11) belum berbuah hasil. Hingga Minggu sore, jumlah jenazah yang teridentifikasi baru mencapai 79 dari total 189 penumpang.
Wakil Kepala RS Bhayangkara Tingkat I R Said Sukanto Komisaris Besar Hariyanto mengatakan, sebagian besar hasil identifikasi masih menunggu jumlah 666 sampel DNA postmortem yang dicocokkan dengan data antemortem penumpang. "Seluruh sampel postmortem telah dikirim ke laboratorium DNA, tetapi hasil itu belum seluruhnya keluar," ujarnya.
Hariyanto menambahkan, berhentinya proses evakuasi jenazah di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok setidaknya memengaruhi jumlah jenazah yang teridentifikasi melalui pemeriksaan sidik jari dan struktur gigi (odontologi). Sebab, kedua metode identifikasi itu bergantung pada kondisi bagian tubuh jenazah yang masih utuh.
"Tim dari Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) sedang mendalami sampel sidik jari jenazah dari temuan sebelumnya. Misalnya, sampel sidik jari yang tampak kurang jelas saat ini ditelusuri lebih lanjut melalui tambahan berkas antemortem dari keluarga jenazah," jelas Hariyanto.
Ia menambahkan, proses identifikasi tidak akan berhenti hingga seluruh sampel dinyatakan selesai diperiksa. Selain itu, kondisi bagian tubuh jenazah saat ini dianggap masih cukup baik untuk diperiksa ulang.
"Kami sudah diskusi panjang-lebar saat sidang rekonsiliasi. Identifikasi akan terus berlanjut hingga seluruh bagian tubuh jenazah tidak dapat kami periksa lebih jauh lagi," kata Hariyanto.
Kepala Bidang Disaster Victim Identification (DVI) Polri Komisaris Besar Lisda Cancer mengatakan, identifikasi sampel DNA menjadi hal yang paling ditunggu karena membutuhkan waktu 4-8 hari. Ia menambahkan, proses identifikasi lebih lanjut kemungkinan besar masih menunggu hasil kecocokan sampel DNA secara keseluruhan.
"Yang jelas, seluruh sampel telah diperiksa secara fisik. Kita tinggal menunggu hasilnya," ucap Lisda.
Barang Pribadi Diserahkan
Dalam kesempatan tersebut, Manajer Perencanaan dan Pengembangan Lion Air Ivra Jones mengatakan, barang yang terdiri dari pakaian, dompet, serta sejumlah uang yang diduga milik penumpang telah terkumpul di Gudang Cardig Bandara Halim Perdanakusuma. Pihaknya sedang menyusun prosedur pengembalian barang tersebut kepada keluarga.
"Kami usahakan pengambilan bisa dilakukan mulai pekan depan. Hal ini karena sudah banyak anggota keluarga yang menunggu, terutama keluarga yang saat ini berada di Hotel Ibis Cawang," kata Ivra.
Lion Air saat ini berusaha menangani kepentingan seluruh keluarga penumpang setidaknya hingga tenggat yang diperkirakan pada akhir November. Ivra menambahkan, setelah semua jenazah teridentifikasi, Lion Air akan bertanggung jawab mengurus arsip di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
"Dari jenazah yang teridentifikasi, kami akan tangani surat kematian di dinas terkait. Seluruhnya nanti berdasarkan manifes serta laporan kejadian yang kami miliki," ujar Ivra. (ADITYA DIVERANTA)