JAKARTA, KOMPAS — Proses identifikasi korban pesawat Lion Air PK-LQP terus berlanjut. Hingga Rabu (7/11/2018), tim Disaster Victim Identification Polri telah menerima 185 kantong jenazah dari tambahan 22 kantong yang tiba tadi malam.
Pada konferensi pers Rabu pagi, tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri melaporkan telah memiliki 502 sampel postmortem yang siap diidentifikasi. Jumlah itu belum termasuk dengan 22 kantong jenazah yang tiba semalam.
Wakil Kepala Bidang DVI Polri Komisaris Besar Triawan Marsudi mengatakan, identifikasi saat ini lebih banyak dilakukan melalui sampel deoxyribonucleic acid (DNA) dibandingkan dengan metode sidik jari dan odontologi (struktur gigi). Adapun tantangan yang dihadapi adalah kondisi temuan jenazah yang telah terdegradasi sejak ditemukan di laut.
”Walaupun kondisinya seperti itu, kami terus menerapkan ketiga metode identifikasi hingga hari ini. Selama tiga hari terakhir, ada puluhan jenazah yang berhasil dikenali melalui analisis sampel DNA,” kata Triawan.
Kepala Laboratorium DNA DVI Polri Komisaris Besar Putut Tjahjo Widodo mengatakan, proses pemeriksaan DNA dilakukan secara urut berdasarkan kedatangan jumlah kantong jenazah setiap hari. Saat ini, ia masih menunggu hasil sampel DNA dari kantong jenazah yang dikirim ke laboratorium pada Sabtu (3/11/2018).
Putut menambahkan, data antemortem DNA keluarga dan postmortem sampel akan dicocokkan satu per satu sehingga memakan waktu yang tidak sebentar. Proses itu membutuhkan waktu setidaknya empat hingga delapan hari.
Ada empat ahli pembaca tipe dan pencocokan DNA yang terlibat dalam proses analisis itu. ”Proses pencocokannya sangat rumit. Jangan dianggap mudah,” ucap Putut.
Proses pencocokan sampel postmortem terus dilakukan dengan data antemortem yang telah terkumpul. Ketua Tim Antemortem Kombes Saljiyana mengatakan, terdapat 213 berkas antemortem yang diterima dari RS Polri dan 43 berkas dari Provinsi Bangka Belitung. Jumlah itu mencakup 189 data penumpang yang telah terverifikasi.
Hingga Rabu, Identifikasi Tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi 44 jenazah dari 189 penumpang pesawat yang terdata. Triawan mengatakan, proses identifikasi akan terus berlanjut seiring dengan pencarian yang dilakukan Basarnas.
”Selama temuan Basarnas terus dikirimkan ke RS Polri, kami akan tetap bekerja selama 24 jam,” kata Triawan. (MELATI MEWANGI/ADITYA DIVERANTA)