RI Segera Negosiasikan Tarif Bea Masuk Sawit ke Pasar India
Oleh
FERRY SANTOSO
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS - Kementerian Perdagangan segera menegosiasikan pengurangan tarif bea masuk ke pasar India pada November ini. Melalui negosiasi itu India diharapkan dapat menurunkan tarif bea masuk minyak kelapa sawit dari Indonesia.
Hal itu disampaikan Menteri Perdagangan Emggartiasto Lukita di sela-sela acara Indonesian Palm Oil Conference (IPOC) and 2019 Price Outlook di Nusa Dua, Bali, Kamis (1/11/2018).
Hadir dalam acara IPOC bertema "Palm Oil Development: Contribution to Sustanaible Development" antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro.
"Bulan November ada pertemuan Asean di Singapura. Saya akan bicara dengan pemerintah India," kata Enggartiasto. Dalam pembicaraan sebelumnya, India menjanjikan akan menyamakan tarif Bea Masuk dengan Malaysia.
Menurut Enggartiasto, meskipun Indonesia belum menjalin kerja sama perdagangan bebas dengan India, kedua negara bisa saja membicarakan produk-produk perdagangan yang bisa dikerjasamakan. Misalnya, peluang Indonesia mengimpor gula mentah (raw sugar) dari India sangat terbuka.
Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono mengatakan, India akan menurunkan tarif bea masuk produk sawit dari Malaysia karena Malaysia sudah menjalin kerja sama perdagangan bebas dengan India.
Menurut Joko, pemerintah India merencanakan menurunkan tarif bea masuk (BM) produk minyak sawit (crude palm oil/CPO) dari Malaysia dari 44 persen menjadi 40 persen dan produk turunannya, RBD palm olein dari 54 persen menjadi 45 persen pada Januari 2019.
Tarif BM produk minyak sawit dari Indonesia, lanjut Joko, tidak diturunkan karena Indonesia belum menjalin kesepakatan kerja sama perdagangan bebas dengan India. Dengan kondisi itu, India dipastikan akan mengimpor lebih banyak produk sawit dan turunannya dari Malaysia daripada Indonesia sehingga produk sawit Indonesia akan kalah bersaing.