Kesehatan Perbankan Italia Jadi Perhatian Uni Eropa
Oleh
Benny Dwi Koestanto
·3 menit baca
Kondisi keuangan Italia menjadi perhatian serius Uni Eropa. Para pejabat Uni Eropa bersama pejabat Italia selama beberapa hari terakhir mengawasi kesehatan bank-bank di negara tersebut.
Dua sumber yang mengetahui hal itu mengungkapkan, bank yang termasuk dalam pengawasan adalah Banca Monte dei Paschi di Siena (MPS). Pengawasan dilakukan terkait dengan kekhawatiran atas efek dari peningkatan imbal hasil surat utang Italia.
Bank-bank Italia diperkirakan memegang sekitar 375 miliar euro (426 miliar dollar AS) surat utang pemerintah negara itu. Mereka harus membayar harga untuk lonjakan biaya pinjaman pemerintah yang dipicu kekhawatiran pasar atas rencana anggaran belanja besar koalisi yang berkuasa.
”Komisi Uni Eropa terus memantau dampak dari meningkatnya kesenjangan antara imbal hasil obligasi Italia dan Jerman di bank-bank Italia,” kata sebuah sumber Komisi kepada Reuters.
Setiap tahun, Uni Eropa menganalisis rencana setiap negara anggota untuk anggaran, ekonomi makro, dan reformasi struktural. Pejabat Komisi Eropa pergi ke Roma minggu ini untuk melakukan pembicaraan rutin yang terkait dengan audit mereka. ”Selama kunjungan ke Italia, para pejabat UE membahas situasi MPS dan bank lain,” kata sumber Pemerintah Italia.
Sebagaimana diketahui, MPS harus diselamatkan Pemerintah Italia pada 2016 setelah gagal mengumpulkan modal dari investor untuk memperbaiki neracanya. Upaya untuk meningkatkan kekuatan keuangannya tidak berjalan mulus akibat bertambahnya risiko politik di negeri itu.
Surat kabar La Repubblica melaporkan pada Jumat (26/10/2018) bahwa para pemimpin koalisi membahas kemungkinan merger antara MPS dan pemberi pinjaman Italia lainnya, 17 Oktober. Namun, tidak ada komentar langsung dari pemerintah tentang laporan itu.
Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi beberapa hari lalu di Frankfurt, Jerman, mengatakan, jika Roma ingin melindungi pemberi pinjamannya, harus menurunkan ”nada” negosiasinya dengan Brussels dan berhenti mempertanyakan ”kerangka eksistensial dari euro”. Komentar Draghi menarik teguran tajam dari tokoh-tokoh terkemuka di partai Liga yang berkuasa yang digunakan untuk mendorong Italia guna meninggalkan UE.
”Konferensi berita seperti yang kami lihat mengisyaratkan beberapa orang ingin menciptakan kebingungan di pasar,” kata Claudio Borghi, yang menjabat Ketua Komite Anggaran di Majelis Rendah Parlemen. Borghi—seorang ekonom yang sebelum pemilu Eropa 2014 menulis ”Basta Euro” (Cukup Euro), kebijakan partai pada mata uang tunggal—mengatakan kepada televisi LA7 bahwa satu-satunya orang yang masih meningkatkan prospek Italia meninggalkan euro tampaknya adalah Draghi.
Alberto Bagnai, anggota parlemen asal partai Liga terkemuka lainnya dan penulis buku The Sunset of the Euro, mengatakan, Draghi telah mengangkat masalah yang tidak terkait langsung, khususnya sejak koalisi yang berkuasa mulai enggan menyerah terhadap UE, baik sekarang maupun pada masa datang. Borghi juga mengkritik Kepala ECB untuk secara terbuka membahas kekuatan pemberi pinjaman Italia.
”Fakta bahwa bank sentral berbicara tentang masalah dengan bank cukup serius,” kata Borghi. ”Secara umum, berbicara tentang masalah bank bisa menjadi cara memicu mereka atau berkontribusi membuat orang khawatir tanpa alasan.” Bagnai, yang merupakan Ketua Komite Keuangan di Senat, juga mengatakan, ”tidak pantas bagi orang yang bertanggung jawab atas stabilitas keuangan di Eropa untuk membunyikan alarm” atas kesehatan pemberi pinjaman Italia. (REUTERS)