Jak Lingko Diproyeksikan Jadi Angkutan Pengumpan di Permukiman
Oleh
Dian Dewi Purnamasari
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 484 kendaraan Jak Lingko diharapkan dapat mengisi kekosongan pelayanan transportasi, terutama di kawasan permukiman. PT Transportasi Jakarta menargetkan, tahun 2018 cakupan pelayanan bisa mencapai 70 persen dari seluruh area Jakarta.
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menuturkan, pihaknya sudah memiliki data pemetaan cakupan layanan transjakarta. Jika dilihat dalam jarak minimal jangkauan 1 kilometer dari halte, transjakarta sudah melayani hingga 62 persen dari populasi permukiman di Jakarta.
Ada beberapa lokasi yang belum terjangkau pelayanan, terutama di wilayah pinggiran Jakarta. Kekosongan pelayanan ini diharapkan dapat terlayani oleh angkutan pengumpan OK OTrip yang saat ini berubah nama menjadi Jak Lingko.
”Tahun 2018, kami harapkan pelayanan bisa sampai 70 persen. Bus kecil dan angkutan mikro harus bisa mengisi kolom-kolom kosong,” kata Budi, Senin (8/10/2018).
PT Transjakarta juga terus meningkatkan armada bus kecil dan angkutan mikro. Saat ini, sudah ada 484 bus kecil dan angkutan mikro yang bergabung dengan Transjakarta. PT Transjakarta menargetkan, setahun ini bus kecil dan angkutan mikro yang bergabung bisa meningkat hingga 2.600 unit. Namun, target itu juga tergantung dari kesiapan operator.
Saat ini, sudah ada 11 operator atau koperasi angkutan mikro yang bergabung dengan program Jak Lingko. Penambahan armada diharapkan dapat terintegrasi dengan moda transportasi lain seperti transjakarta ataupun angkutan berbasis rel kereta commuter line, MRT, dan LRT.
Ketua Organda DKI Jakarta Safruhan Sinungan mengatakan, untuk bisa bersaing dengan angkutan pengumpan lain, terutama ojek daring, Jak Lingko harus bisa menang dalam hal standar pelayanan pelanggan, seperti faktor keamanan, kenyamanan, terjangkau, dan ketepatan waktu. Minimal, angkutan dengan standar pelayanan minimal itu sudah harus beroperasi pada akhir tahun ini.
Contohnya, Jak Lingko harus bisa menjemput masyarakat tak jauh dari kawasan permukiman. Saat ini, belum banyak Jak Lingko yang masuk ke permukiman. Ke depan, secara bertahap akan ada perubahan rute trayek ke permukiman-permukiman.
”Misalnya, Jak Lingko bisa masuk ke kawasan permukiman di Kelapa Gading barat, timur, utara, dan selatan,” ucap Safruhan.
Safruhan mengatakan sudah bicara dengan Dinas Perhubungan DKI untuk menata ulang rute dan trayek angkutan mikro di Jakarta. Penataan ulang rute ini tidak hanya membuka rute baru, tetapi juga menghilangkan rute-rute lama yang berimpitan.
Fokus utama penataan rute trayek itu dilakukan untuk memasukkan angkutan-angkutan ke permukiman. Program rerouting terus dijalankan dan diharapkan selesai secepatnya. Sebab, di lapangan ada sekitar 14.000 bus sedang dan angkutan mikro yang berjalan di lebih dari 100 rute.
Adapun Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Widjatmoko menyebutkan, penataan ulang rute bus kecil, bus sedang, dan angkutan mikro masih dalam pembahasan. Ia belum bisa memberikan detail penjelasan penataan angkutan umum tersebut. ”Sedang dibahas bagaimana nanti rerouting itu,” ujarnya.
Perubahan nama
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, angkutan umum massal antarmoda di Jakarta terus diintegrasikan. Nama angkutan umum yang terintegrasi itu diganti dari OK OTrip menjadi Jak Lingko. Penamaan itu diambil dari kosakata baru dalam bahasa Indonesia yang berarti sistem jejaring laba-laba atau sistem pengairan sawah di Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Penggantian nama itu didasarkan pada maknanya sebagai sistem transportasi massal terintegrasi.
”Kami berharap, warga Jakarta bisa berangkat dan menuju ke mana saja dengan menggunakan sistem transportasi umum Jak Lingko ini,” ucap Anies.
Secara umum, program ini tidak berbeda dengan OK OTrip yang sudah dijalankan dan diuji coba selama sembilan bulan terakhir. Semua sistem yang dipakai masih sama persis dengan OK OTrip. Penggantian nama hanya dilakukan supaya lebih mencerminkan makna, yaitu integrasi sistem angkutan massal Jakarta.