Kreatif Peduli dengan Derita Sesama
Bantuan segera mengalir setelah gempa dan tsunami melanda Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) sore. Ada makanan, tenda, selimut, pakaian, dan obat-obatan. Namun, sejumlah dermawan berkreasi dengan bantuan yang spesifik, seperti kompor jinjing, SPBU portable, dan akses internet.
Mi instan atau beras barangkali lumrah. Namun, bagaimana para korban memasaknya? Oleh karena itu, bantuan kompor dan bahan bakarnya dinilai perlu. Lalu, bagaimana pula para korban bisa berkomunikasi ketika jaringan telekomunikasi dan listrik lumpuh? Catu daya dan sinyal pun perlu.
Dari beberapa bantuan PT Pertamina (Persero), misalnya, ada tabung elpiji berikut kompor, selang, dan regulator yang disalurkan kepada para korban. Tabung elpiji pun beragam, mulai dari ukuran 50 kilogram sampai ukuran kaleng. Harapannya, penyediaan makanan menjadi lebih cepat.
Pertamina juga mengirimkan 100 stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) yang mudah dipindahkan penempatannya (portable) berikut operatornya. Jenis ini diharapkan menggantikan SPBU yang rusak karena gempa.
Ada kreasi lain Pertamina dalam penyaluran bantuan, yakni penukaran sampah dengan makanan atau minuman kemasan. Harapannya, warga bisa mendapatkan bantuan pangan, tetapi sekaligus memastikan lingkungan menjadi lebih bersih.
Menurut Vice President CSR dan Small Medium Enterprise and Partnership Pertamina Agus Mashud, strategi penukaran sampah dengan bahan makanan atau minuman efektif mencegah timbulnya penyakit di lokasi pengungsian. Program ini juga dapat menggalang solidaritas dan kebersamaan warga.
”Sampah yang dikumpulkan warga korban bencana bisa ditukarkan dengan biskuit, mi instan, atau air mineral. Sejauh ini, program berjalan lancar dan tertib. Selain bantuan logistik tersalur, lokasi pengungsian menjadi lebih bersih,” kata Agus.
Akses internet
Sementara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mendatangkan 636 teknisi dengan keahlian khusus. Mereka ahli dalam perbaikan kerusakan mesin pembangkit listrik, gardu induk, atau pemulihan jaringan transmisi. ”Tak hanya pemulihan pasokan listrik, PLN menyediakan akses internet gratis di kantor PLN ataupun gardu induk melalui anak perusahaan, yakni ICON+,” kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka.
Jaringan telekomunikasi juga menjadi kebutuhan mendesak bagi para korban. Apalagi gempa bermagnitudo 7,4 dan tsunami yang menghantam pesisir di Teluk Palu membuat jalur telekomunikasi lumpuh sehingga komunikasi tak berjalan baik, setidaknya hingga beberapa hari pertama setelah gempa.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan, akibat jalur telekomunikasi terputus, pihaknya mendata dan berkoordinasi dengan lembaga-lembaga yang ada di lokasi melalui komunikasi satelit.
Oleh karena itu, selain mendirikan posko darurat, sejumlah pihak juga mengupayakan bantuan telekomunikasi. Telkomsel, misalnya, memberikan paket telepon dan SMS gratis bagi pelanggan di wilayah bencana.
GM External Corporate Communication Telkomsel Denny Abidin mengatakan, pihaknya membuka layanan donasi bagi korban bencana melalui UMB *800*01#, aplikasi TCASH, ataupun QR Code bekerja sama dengan Rumah Zakat.
Perusahaan telekomunikasi lain, XL Axiata, juga menilai akses data, SMS, dan telepon menjadi kebutuhan para korban. Oleh karena itu, Group Head Corporate Communication XL Axiata Tri Wahyuningsih menyak, selain bahan pokok, obat-obatan, serta tenda dan terpal, pihaknya membantu penyediaan sarana komunikasi, seperti telepon umum gratis dan akses internet.
Bantuan ini sekaligus bisa dimanfaatkan aparat dalam penanganan bencana. ”Akses data, SMS, dan telepon kini sudah menjadi kebutuhan utama bagi masyarakat luas. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika setiap kali terjadi bencana sejak era telekomunikasi ini, salah satu sarana yang urgen dan sangat dibutuhkan keberadaannya adalah akses semua itu,” kata Tri Wahyuningsih.
Sementara PT Telkom menyediakan fasilitas Wi-Fi gratis di sejumlah titik di Palu dan wilayah sekitar yang terdampak gempa dan tsunami. Setidaknya, ada 158 titik atau lokasi yang mendapat layanan Wi-Fi gratis, seperti di Palu (32 titik), Donggala (10), Ampana (9), Banggai (1), Luwuk (43), Marisa (1), Parigi (2), Poso (47), dan Toli (13).
PT Telkom juga memberikan layanan khusus, yaitu Wi-Fi dan telepon, untuk posko, baik posko TNI/pemerintah daerah, bandara, maupun pusat media. Menurut Vice President Corporate Communication PT Telkom Arif Prabowo, bantuan lain sedang disiapkan atau dalam proses pengiriman.
Cara penggalangan
Perusahaan perdagangan secara elektronik (e-dagang) Shopee punya cara lain untuk menggalang bantuan. Shopee meluncurkan kampanye #ShopeeBersamaPaluDonggala selama 2-28 Oktober 2018.
Country Brand Manager Shopee Indonesia Rezki Yanuar mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional, Aksi Cepat Tanggap, Rumah Zakat, dan Dompet Dhuafa. Program ini menciptakan, menawarkan, dan menyalurkan paket donasi Rp 25.000-Rp 150.000 yang dapat dipilih pelanggan di aplikasi Shopee.
Selain model itu, pelanggan juga bisa berpartisipasi menolong korban dengan cara memberikan tanda ”like” dan membagikan foto #ShopeeBersamaPaluDonggala di akun Instagram Shopee. Setiap satu tanda ”like” yang diberikan pengguna setara dengan sumbangan senilai Rp 3.000.
Terkait gempa dan tsunami yang melanda Sulawei Tengah, sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) bekerja sama menggalang dan menyalurkan bantuan, seperti yang dilakukan PT Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV.
Sementara Perum Bulog menyalurkan bantuan melalui jaringannya. Bantuan itu antara lain berupa biskuit, mi instan, obat-obatan, air mineral, minuman berenergi, makanan kaleng, celana dalam, sarung, kasur, bantal, kompor, elpiji, pembalut, tisu, susu bayi, makanan bayi, sabun mandi, sikat gigi, beras, dan selimut.
Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Siti Kuwati menambahkan, Perum Bulog juga mengirim daging beku kepada para korban. (APO/MAR/MED/FER)