JAKARTA, KOMPAS — PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) berupaya memulihkan pasokan listrik pascagempa tsunami di Sulawesi Tengah secara bertahap. Saat ini, pasokan listrik di Kota Palu, Sulawesi Tengah, sudah mencapai 30 persen. Mesin genset terus didatangkan dari berbagai daerah untuk memperkuat pasokan listrik.
"Sebagai tahap awal, PLN telah mengalirkan listrik 100 kilowatt ke kawasan pertokoan di Jalan Gajah Mada, Kota Palu. Pasokan itu diharapkan bisa memulihkan aktivitas perekonomian masyarakat," kata Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (3/10/2018).
Sofyan menambahkan, PLN terus mendatangkan genset untuk memperkuat pasokan listrik yang lumpuh akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Sebelumnya, 30 unit genset sudah didatangkan dan segera menyusul 10 unit genset dengan total kapasitas 50 kilo volt ampere. Selain itu, ratusan tenaga ahli yang khusus menangani kerusakan pada gardu induk, transmisi, dan mesin pembangkit didatangkan dari berbagai daerah untuk melakukan perbaikan.
"Selain rumah sakit, kami mengutamakan pasokan listrik di tempat-tempat yang menjadi lokasi pengungsian, seperti lapangan Wali Kota Palu yang menampung 3.500 pengungsi, Masjid Agung 1.200 pengungsi, dan GOR Kawatuna sebanyak 1.200 pengungsi," ujar Sofyan.
Sementara itu, PT Pertamina (Persero) berhasil mengoperasikan sebagian SPBU di Kota Palu dan sekitarnya. Dari 17 SPBU yang beroperasi di Kota Palu, enam SPBU sudah mulai beroperasi normal. Sementara di Sigi dan Donggala, Pertamina telah memulihkan empat SPBU.
"Kami juga mengoperasikan 20 dispenser manual untuk melayani kebutuhan BBM masyarakat," ucap Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito.
Untuk kebutuhan BBM di Kota Palu dan Donggala yang terkena gempa dan tsunami, Pertamina memasok 11 juta liter BBM yang didatangkan dari Balikpapan, Kalimantan Timur. Pengiriman BBM dilakukan bertahap menggunakan empat unit kapal tangker. Sampai Jumat (5/10/2018) nanti, dijadwalkan seluruh pengiriman bisa tuntas.