Yenny Wahid Akan Ditempatkan pada Posisi Strategis
Oleh
PRADIPTA PANDU
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tokoh perempuan yang juga merupakan putri kedua presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid, telah memutuskan untuk mendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dalam Pemilu Presiden 2019. Tim Kampanye Nasional Jokowi Widodo-Ma’ruf Amin berencana menempatkan Yenny pada posisi strategis.
Yenny mendeklarasikan untuk mendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Rumah Pergerakan Politik Gus Dur, Kalibata, Jakarta Selatan, Rabu (26/9/2018). Dalam deklarasi itu, Yenny turut didampingi segenap kader dan murid Gus Dur yang tergabung dalam Jaringan Gusdurian, antara lain Gerakan Kebangkitan Nusantara (Gatara), Forum Kyai Kampung Nusantara (FKKNU), Garis Politik Al Mawardi (GP Al Mawardi), dan Komunitas Santri Pojokan (KSP).
”Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, dengan ini kami menyatakan mendukung pasangan nomor satu. Biidznillah, Presiden Jokowi akan kembali memimpin Indonesia,” ujar Yenny.
Yenny menegaskan, Indonesia membutuhkan pemimpin dengan sosok yang tidak berjarak dengan rakyat dan menghadirkan keadilan sosial bagi mereka yang tidak tersasar.
”Bangsa ini sedang susah, karena itu pemimpin yang kami cari adalah orang yang mau ikut gerah. Pemimpin yang kami rindu adalah pemimpin yang mendengar nurani rakyat. Pemimpin yang tidak berjarak dengan masyarakat,” ungkap Yenny.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Hasto Kristiyanto, menyampaikan, sikap politik dari Yenny dan komunitas serta kader Gus Dur semakin memberikan optimisme dalam meraih kemenangan pada Pilpres 2019 mendatang.
”Kami siap bekerja sama dengan Mbak Yenny dan seluruh keluarga Gusdurian. Saya sudah berkoordinasi dengan Mas Erick Thohir dan beliau secara khusus akan berkoordinasi langsung dengan Mbak Yenny Wahid dan menjalankan agenda strategis pemenangan Pak Jokowo-Kiai Ma’ruf,” ujar Hasto melalui keterangan tertulisnya.
Hasto menjelaskan, secara struktural Yenny memang tidak masuk struktur tim kampanye. Namun, berdasarkan koordinasi secara langsung dengan Ketua TKN Erick Tohir, Yenny akan menempati posisi strategis.
Sebagai seorang tokoh perempuan dan putri mantan presiden RI, Yenny memang dinilai dapat memengaruhi suara masyarakat, termasuk jaringan Gusdurian yang merupakan kumpulan berbagai individu, komunitas, dan lembaga ataupun pengagum atau penerus pemikiran serta perjuangan Gus Dur.
Hasto juga mengakui hal itu. Menurut dia, basis dukungan Yenny meluas di kalangan pemilih muda dan kaum perempuan. Selain itu, pengalaman internasional dari Yenny membuatnya menjadi panutan kaum muda Indonesia.
”Mbak Yenny juga hadir sebagai tokoh yang konsisten di dalam membumikan Pancasila dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika. Jadi, dukungan itu sangat positif dan memberi energi gerak serta memperkuat optimisme,” tutur Hasto.