Dian Dewi Purnamasari/Kurnia Yunita Rahayu/Tatang Mulyana Sinaga
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan, siapapun yang menjadi wakil gubernur DKI harus memiliki visi yang sama dengannya dalam membangun Jakarta. Sosok wakil gubernur juga harus mau bekerja keras, tuntas, dan maksimal.
Anies berharap, Jakarta tidak dipandang sekadar arena politik karena banyak disorot media massa. Seharusnya, Jakarta dipandang sebagai tempat bekerja untuk membuat perubahan. Karena itu, wakil gubernur mendatang seharusnya tidak memikirkan hal lain di luar urusan pemerintahan DKI Jakarta.
"Kriteria umum seperti itu yang saya harapkan. Mudah-mudahan, ini jadi pertimbangan parpol. Karena kalau nama (cawagub), yang boleh usulkan partai. Saya sampaikan kriteria umum saja supaya sejalan dengan visi gubernur," kata Anies, Kamis (20/9/2018).
Saat ini, nama cawagub masih dalam pembahasan dua partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilgub Jakarta yang lalu. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengajukan dua nama yakni Ahmad Syaikhu (mantan wakil wali kota Bekasi) dan Agung Yulianto (Sekretaris Umum DPW PKS DKI Jakarta).
Dalam perjalanannya, nama kader Gerindra yaitu M Taufik, juga mencuat. Anies menolak berkomentar terkait nama-nama cawagub itu karena mereka belum resmi diusulkan parpol.
Anies berharap, kesepakatan parpol atas nama cawagub itu tidak terlalu lama karena ia ingin segera berbagi tugas dan peran dengan wakil gubernur.
Sementara, pertemuan pimpinan PKS dan Gerindra, Rabu malam, belum menghasilkan keputusan terkait nama cawagub DKI yang akan menggantikan Sandiaga Uno. PKS berharap nama cawagub diputuskan secara bulat oleh kedua parpol. Namun, Gerindra masih mengusulkan agar nama cawagub diputuskan dalam voting di DPRD DKI Jakarta.
"Kami nggak butuh pertarungan. Lebih baik sepakat dua calon wagub semuanya dari PKS. Kalau ada pertarungan (di tingkat DPRD), nggak baik ke koalisi saat Pilpres," kata Penasehat Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD DKI Jakarta Triwisaksana kepada wartawan, kemarin.
Rahmat Effendi pimpin Bekasi
Dari Kota Bekasi, Wali Kota Rahmat Effendi dan Wakil Wali Kota Tri Adhianto resmi memimpin Kota Bekasi hingga tahun 2023, Kamis. Pelantikan keduanya dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung, Kamis.
Rahmat mengatakan, akan fokus untuk meminimalkan banjir, mengatasi kemacetan, dan menata lingkungan kumuh. Selain itu, pihaknya juga menerapkan gratis wajib belajar 12 tahun serta meningkatkan lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran.
“Itu beberapa program prioritas dalam lima tahun ke depan. Beberapa di antaranya sudah terlihat hasilnya, namun akan terus ditingkatkan,” ucapnya.