Survei LSI: Enam Parpol Berpotensi Tidak Lolos Ambang Batas Parlemen
Oleh
PRADIPTA PANDU
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA yang dirilis Rabu (12/9/2018) mencatat, enam partai berpeluang kecil untuk lolos peraturan ambang batas parlemen 4 persen. Hasil survei tersebut menjadi pemacu partai politik untuk lebih memperkuat mesin partainya di sejumlah daerah.
Enam partai yang berpotensi tidak lolos ambang batas parlemen tersebut adalah Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Berkarya, Partai Garuda, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Survei nasional LSI ini dilaksanakan pada 12-19 Agustus 2018. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan responden 1.200 orang. Survei yang memiliki margin of error lebih kurang 2,9 persen ini juga dilengkapi dengan focus group discussion, analisis media, dan wawancara mendalam.
Peneliti LSI, Adjie Alfaraby, menyampaikan, saat ini elektabilitas keenam partai tersebut berada di bawah 1 persen. Elektabilitas keenam partai tersebut tetap tidak cukup lolos ambang batas 4 persen meski disimulasikan dengan menambah margin of error survei 2,9 persen.
”Enam partai ini butuh keajaiban untuk bisa lolos ambang batas pada Pemilu 2019 dan menempatkan wakilnya di parlemen,” ujar Adjie saat rilis survei di Jakarta, Rabu.
Terkait hasil survei tersebut, Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni menganggap wajar jika PSI belum terlalu meraih suara di masyarakat. Hal ini karena selama ini PSI baru bergerak di media sosial dengan lingkup yang terbatas.
”Di media sosial itu kelas menengah yang rata-rata tidak mengambil pilihan politik. Waktu kampanye juga masih tujuh bulan dan saat ini parpol belum boleh beriklan,” kata Antoni.
Menurut dia, kader PSI baru intensif bergerak langsung ke masyarakat untuk berkampanye pada Oktober mendatang sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Adapun KPU menetapkan masa kampanye pemilu berlangsung mulai 23 September 2018 sampai 13 April 2019.
”Kami sudah punya skenario matematis untuk meraih suara di sejumlah daerah pemilihan dan melakukan skoring yang menghasilkan tiga kategori, yaitu dapil potensial, sedang, dan tidak potensial. Kami juga melihat kecenderungan pemilih di sana seperti apa,” ungkap Antoni.
Sekjen PKPI Verry Surya Hendrawan menyatakan, hasil survei tersebut akan menjadi pemacu PKPI untuk lebih memperkuat mesin partainya di sejumlah daerah.
”Tanggapan kami selalu positif untuk setiap hasil survei sekaligus menjadi pemacu PKPI agar bekerja lebih keras. Ternyata responden dalam survei tersebut belum memberikan ruang PKPI untuk meraih 4 persen suara,” katanya.
Sama halnya dengan PSI, saat ini PKPI juga sudah membuat strategi dan memetakan sejumlah daerah pemilihan untuk meraih suara.
”Kami punya daerah dengan basis suara yang kuat, seperti Sumatera Utara, Maluku, Papua, NTB, dan daerah timur lainnya. Saat ini kami juga sedang menguatkan basis di Pulau Jawa karena daerah ini merupakan kunci untuk meraih suara,” kata Verry.