TANGERANG SELATAN, KOMPAS - Dalam waktu dekat, pengguna bus bandara rute Intermark BSD-Bandara Seokarno Hatta bisa menggunakan uang elektronik untuk membayar tiket. Model pembayaran ini menjadi alternatif pembayaran tunai melalui loket atau pramugara di bus.
Direktur Operasional dan Pengembangan Bisnis Perum PPD Bambang Suryo Susakti, Senin (3/9/2018), mengatakan, uji coba uang elektronik akan dilakukan dalam tiga bulan ke depan.
"Bus bandara rute Intermark Bumi Serpong Damai (BSD)-Bandara Soekarno-Hatta yang baru diluncurkan ini akan menjadi armada uji coba sistem pembayaran nontunai. Uji coba juga diterapkan pada 10 bus nontransjakarta dari segmen yang berbeda," kata dia saat peluncuran bus bandara Jabodetabek Airport (JA) Connexion rute Intermark BSD-Bandara Soekarno-Hatta.
Perum PPD bekerja sama dengan PT LEN Industri untuk menyediakan alat pembayaran nontunai. Bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, alat pembayaran nontunai ini memungkinkan membaca kartu uang elektronik dari 8 bank berbeda.
"Sistem ini juga akan didukung penggunaan aplikasi untuk memindai QR Code dan menjadi dompet elektronik," lanjut Bambang.
Bus PPD memiliki 703 armada bus di Jabodetabek. Jumlah itu mencakup 494 bus transjakarta dan 209 nontransjakarta, seperti bus bandara, bus premium dari pusat perbelanjaan atau perumahan, bus pariwisata, dan bus reguler yang melayani perjalanan dari halte ke halte.
Tingkatkan pelayanan
Direktur Utama Perum PPD Pande Putu Yasa mengatakan, penambahan rute bus bandara merupakan upaya peningkatan layanan ke warga. Untuk uji coba rute ini selama sebulan, lima bus akan dijalankan dengan interval waktu dua jam.
Waktu operasi bus pukul 05.00 sampai 18.00, dengan tambahan jadwal di jam sibuk pukul 06.00 dan 17.00. Waktu tempuh bus Intermark BSD-Bandara Seokarno-Hatta sekitar 1 jam 20 menit. Biaya yang dikenakan selama masa promo Rp 25.000 dari tarif normal Rp 35.000.
Seperti bus PPD lainnya, bus JA Connexion berwarna biru ini memiliki 30 kursi penumpang eksekutif. Ruang kaki luas dan sandaran kursi dapat didorong ke belakang lebih dari 90 derajat. Dalam bus tersedia internet nirkabel atau wifi dan pengisi baterai USB. Rak bagasi tersedia dua tingkat di sisi kiri bus.
Pengelola Intermark BSD Kiki Iswara Darmayana mengatakan, kerja sama ini memberi pilihan bagi masyarakat Tangerang Selatan, dengan adanya bus yang nyaman dan aman menuju bandara. Intermark BSD berlokasi dekat pintu keluar tol Serpong Timur dan tol BSD, Tangerang Selatan.
Rute baru ini menjadi trayek bus bandara kesembilan yang dioperasikan PPD.
Selain PPD, masyarakat Tangerang Selatan bisa menggunakan bus Damri di WTC Matahari Serpong menuju bandara.
Keberadaan bus ini diharapkan memberi pilihan ke warga. Donny (29), warga BSD, mengaku kerap menggunakan taksi untuk pulang dan pergi ke bandara di Cengkareng itu.
Rani (28), warga Pamulang, biasa naik bus Damri dari Lebak Bulus yang memiliki akses tol langsung ke bandara.
Bus pintu rendah
Sementara, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) segera mengoperasikan sebagian bus berpintu rendah (low entry) di rute non koridor (non BRT). Selama Asian Games 2018, bus ini dipergunakan sebagai angkutan atlet dan ofisial.
Budi Kaliwono, Direktur Utama PT Transjakarta, menjelaskan, bus berpintu rendah itu direncanakan sejak 2016 sebagai bus kota yang berhenti di kiri.
Namun, panitia Asian Games Indonesia (Inasgoc) meminta PT Transjakarta menjadi salah satu penyedia angkutan bagi atlet dan ofisial. Ada 300 bus berpintu rendah untuk Asian Games.
Kini, PT Transjakarta melanjutkan rencana awal yaitu mengoperasikan bus berpintu rendah tersebut sebagai bus kota mulai September ini. "Kami sedang menyiapkan mesin tapping yang akan dipasang di dalam bus berpintu rendah itu," ujar Budi.
Persiapan itu supaya penumpang dari bus yang berhenti di sisi kiri jalan ini, bisa melanjutkan perjalanan dengan bus dari halte transjakarta tanpa harus membayar lagi.
Bus akan melayani 20 rute, baik rute lama ataupun baru.
Selama Agustus 2018, jumlah pelanggan transjakarta mencapai angka tertinggi yakni 18,135 juta penumpang. Jumlah itu naik dibandingkan bulan Juli 16,32 juta pengguna dan di Juni 11,94 juta penumpang. (Erika Kurnia)