Cara Asyik Menikmati Asian Games Tanpa Tiket Pertandingan
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
Bagi pengunjung yang tidak mendapatkan tiket pertandingan Asian Games, jalan-jalan ke festival di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, dapat menjadi alternatif terbaik mengobati rasa kecewa. Apalagi, harga tiket masuk sudah diturunkan dari Rp 25.000 menjadi Rp 10.000.
Pengunjung dapat membeli tiket di depan Pintu 5 kompleks GBK, Senayan. Salah satu petugas tiket festival, Irawadi, mengatakan menjual tiket dari pukul 08.00 hingga pukul 21.00. ”Sejak harga tiket masuk diturunkan menjadi Rp 10.000 pada Kamis (23/8/2018), tiket selalu habis sehingga harus mengambil tiket tambahan,” ujarnya saat ditemui pada Jumat (24/8/2018).
Ia menjelaskan, tiket tersebut hanya dapat digunakan untuk jalan-jalan di sekitar kompleks GBK dan tidak dapat digunakan untuk masuk ke Istora Senayan. Adapun Festival Asian Games terbagi menjadi beberapa zona, antaran lain Zona Bhin Bhin, Kaka, dan Atung. Di ketiga zona ini, pengunjung dapat menikmati aneka kuliner.
Anton (32), pengunjung asal Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menuturkan, dirinya tidak mendapatkan tiket untuk menonton pertandingan bulu tangkis. Untuk mengobati rasa kecewa, ia memutuskan jalan-jalan di Festival Asian Games.
Hal serupa dituturkan Yoba (33), pengunjung asal Lampung. Ia ingin melihat pertandingan bulu tangkis, tetapi tidak mendapat tiket masuk. Akhirnya, ia memilih jalan-jalan di sekitar GBK.
Sementara itu, Budi (60), memilih memborong suvenir khas Asian Games untuk mengobati rasa kecewanya karena tidak mendapat tiket untuk melihat pertandingan bulu tangkis.
Adapun suvenir yang dijual resmi oleh panitia antara lain kaus, gantungan kunci, boneka, kacamata, tas, topi, jaket, dan prangko.
Selain suvenir khas Asian Games, pengunjung dapat membeli suvenir khas daerah Indonesia di Zona Kaka, di antaranya ada hiasan dinding, lukisan, barang antik, kaus.
Selain menikmati kuliner, pengunjung dapat menikmati panggung hiburan musik dan nonton bareng pertandingan Asian Games. Panitia menyediakan layar lebar ukuran sekitar 5 meter x 8 meter sehingga suasana kemeriahan pun tetap terjadi meskipun tidak menonton secara langsung.
Layaknya menonton langsung, pengunjung pun bersorak-sorai dan menggunakan atribut untuk mendukung tim nasional Indonesia. Meskipun hanya duduk di lantai, mereka tetap merasakan suasana kemeriahan pertandingan Asian Games.
Keluhan
Permasalahan antrean yang sangat panjang dan ketidakteraturan masih menjadi permasalahan yang dikeluhkan pengunjung. Selain itu, papan informasi yang minim juga membuat pengunjung menjadi kebingungan.
Di tempat penjualan suvenir resmi Asian Games, misalnya, pengunjung harus antre hingga sekitar 20 meter atau sekitar 30 menit agar bisa masuk ke toko. Ketika masuk, mereka kecewa karena suvenir yang diinginkan sudah habis. Salah satu suvenir yang banyak dicari oleh pengunjung ialah boneka maskot Asian Games.
Yoba mengeluhkan pembatasan pengunjung yang masuk ke toko sehingga harus antre panjang dan tidak tahu suvenir yang ada di dalam toko. ”Saya baru mau lihat saja harus antre sampai setengah jam, padahal belum tentu yang saya cari ada,” ujarnya.
Ia berharap, panitia mengatur ulang tempat penjualan suvenir sehingga tidak membuat pengunjung kecewa. Beberapa pengunjung dari luar negeri pun merasa kecewa karena harus antre panjang, padahal mereka belum tahu suvenir yang ada di toko.
Sementara itu, Budi merasa jengkel karena antrean di kasir yang sangat panjang hingga lebih dari 5 meter. ”Kaki saya pegal dan tidak kuat berdiri, jadi saya titip ke teman untuk membayar,” ujar Budi sambil memijit kakinya.
Meskipun ada rasa kecewa, pengunjung tetap terlihat antusias dan larut dalam euforia. Mereka ingin menjadi bagian dari kegiatan olahraga terbesar di Asia yang digelar empat tahun sekali tersebut. Alasannya, mereka ingin mendukung atlet yang berjuang untuk Indonesia dan rasa penasaran melihat kemeriahan Asian Games.