Kopi Dampit dalam Proses Sertifikasi Internasional
Oleh
Defri Werdiono
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Setelah mengantongi sertifikat organik dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman tahun 2017, saat ini petani kopi dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dalam proses mendapatkan sertifikat organik internasional.
Kopi dampit tengah dalam proses mendapatkan sertifikat tersebut bersama enam kelompok petani kopi lainnya di Jawa Timur, yakni petani kopi dari Bondowoso, Situbondo, Pasuruan, dan Lumajang.
”Untuk sertifikat dari Lesos, kopi robusta dari Amadanom, Kecamatan Dampit baru satu-satunya di Jawa Timur yang mendapatkan sertifikat itu. Yang internasional tahun ini sedang dalam proses,” ujar penyuluh pertanian lapangan kopi dampit dan sekitarnya sekaligus pembina ekowisata kebun kopi Amadanom, Jajang Somantri, Rabu (22/8/2018).
Menurut Jajang, ada beberapa tahap yang sudah dilalui dalam rangka menuju sertifikat internasional. Pertama sudah dilakukan pembekalan. Kedua, dilakukan penyelesaian administrasi. Ketiga, proses yang baru saja dilakukan adalah verifikasi internal.
”Untuk tim verifikasi yang dari luar negeri belum datang. Ini kami sedang mempersiapkan ke arah sana. Sertifikasi ini difasilitasi Balai Besar Pembenihan dan Proteksi Perkebunan di Jombang,” ucapnya.
Jika dapat sertifikat, menurut Jajang, ada beberapa manfaat yang didapat petani. Dari sisi ekonomi, petani kopi akan mendapatkan harga jual premium, sementara dari sisi lingkungan kita, kondisi tanah akan lebih terjaga karena petani menggunakan sistem pertanian organik.
Beberapa tahun terakhir, sebagian petani kopi robusta di Dampit yang berada di lereng selatan Gunung Semeru telah mengembangkan sistem pertanian organik. Mereka juga sudah mengembangkan pertanian berkelanjutan dan melakukan diversifikasi tanaman.
Luas lahan kopi di Malang mencapai 16.267 hektar yang tersebar di lereng Gunung Semeru, Kawi, dan Arjuna. Dari jumlah tersebut, jenis kopi robusta mencapai luas 14.948 hektar (91,9 persen) dan sisanya 1.319 hektar (8,1 persen) arabika. Produksi kopi Malang sekitar 10.000 ton lebih per tahun.