Momen Persatuan Bangsa, Mahasiswa Papua Ikut Upacara
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Upacara bendera menjadi momen untuk memperkuat rasa persatuan bangsa di tengah maraknya isu perpecahan yang terjadi di Indonesia. Persatuan dijaga dengan kemauan bagi setiap anak bangsa untuk merangkul satu sama lain.
Dalam rangka peringatan kemerdekaan, sejumlah mahasiswa asal Papua mengikuti upacara bendera di Balai Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (17/8/2018). Mereka berjumlah 12 orang. Adapun pakaian yang mereka kenakan kemeja putih dengan celana panjang berwarna hitam.
Ketua Koordinator Wilayah Ikatan Keluarga Besar Pelajar-Mahasiswa Tolikara Yogyakarta-Solo Gasfar Wanimbo mengatakan, setelah tinggal selama tiga tahun di Yogyakarta, partisipasi ini merupakan yang pertama kali dirinya mengikuti upacara bendera peringatan Kemerdekaan Indonesia.
”Ini pertama kali kami mendapat kesempatan untuk mengikuti upacara di Balai Kota Yogyakarta. Kami mengucap syukur dan sangat bangga karena bisa mengikuti upacara bendera bersama dengan Wali Kota Yogyakarta serta masyarakat lainnya,” kata Gasfar seusai upacara bendera.
Upacara berlangsung khidmat. Saat bendera Merah Putih dinaikkan, para mahasiswa asal Papua ikut memberikan hormat sambil menyanyikan lagu ”Indonesia Raya” yang mengiringi upacara tersebut. Peserta upacara lainnya adalah pegawai dinas dari Pemerintah Kota Yogyakarta, pelajar SD dan SMA, serta aparat TNI dan Polri.
Acara selesai dengan suasana yang damai. Para mahasiswa asal Papua itu langsung berjalan bersama dengan membawa tiga buket bunga yang diberikan kepada Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Kepala Polres Kota Yogyakarta Ajun Komisaris Besar Armaini, dan Komandan Kodim 0734 Kota Yogyakarta Letnan Kolonel (Inf) Bram Pramudia.
Wali Kota Haryadi mengatakan, kehadiran mahasiswa asal Papua itu membuat peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia terasa lebih istimewa. Kehadiran mereka menunjukkan momen peringatan itu milik semua masyarakat yang tinggal di Yogyakarta.
”Hadirnya adik-adik pelajar mahasiswa yang merupakan representasi dari warga masyarakat Papua ini menunjukkan perayaan hari kemerdekaan milik semua masyarakat. Ini semakin mengukuhkan Yogyakarta sebagai miniatur Indonesia,” tutur Haryadi.
Haryadi memaknai bunga pemberian dari para mahasiswa itu sebagai penanda adanya hubungan harmonis antarkelompok masyarakat yang ada di Yogyakarta. Ia mengharapkan, dalam waktu ke depan, semakin banyak lagi mahasiswa dari daerah lain yang ikut upacara peringatan kemerdekaan.
”Bunga itu representasi hubungan harmonis dan cinta tanah air. Mudah-mudahan ini menjadi tradisi dalam peringatan kemerdekaan ini. Mahasiswa Papua ini merupakan bagian dari Yogyakarta dan ikut upacara resmi di Balai Kota Yogyakarta,” kata Haryadi.
Gasfar mengharapkan hal serupa. Ia ingin agar mahasiswa Papua kembali diajak berpartisipasi dalam peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia. Ia juga menegaskan, menjaga keutuhan Indonesia telah menjadi tekad bulatnya.
”Kami ingin lebih banyak lagi mahasiswa dari Papua yang ikut peringatan Kemerdekaan Indonesia. NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) adalah harga mati,” ujar Gasfar.
Sementara itu, RM Acun Hadiwidjojo, yang dianggap sebagai bapak oleh para mahasiswa Papua di Yogyakarta, mengatakan, para mahasiswa itu mengikuti upacara tanpa keterpaksaan.
”Mereka berkomitmen untuk ikut menjaga keistimewaan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan kesatuan Indonesia. Sekarang terbukti mereka juga ikut berpartisipasi di peringatan Kemerdekaan Indonesia,” kata Acun.