JAKARTA, KOMPAS — Tantangan Indonesia saat ini ada di tubuh bangsa Indonesia sendiri, yakni melawan korupsi. ”Korupsi merupakan kejahatan yang menghambat pembangunan di Indonesia. Itu membuat kesenjangan ekonomi di masyarakat semakin terlihat. Padahal, katanya, Indonesia memiliki alam yang kaya,” demikian Khatib Shalat Jumat, Anang Rikza Masyadi, dalam khotbah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (17/8/2018).
”Jika negara ini dikelola dengan sehat, tanpa ada korupsi, rakyat Indonesia bisa sejahtera,” kata Anang di depan ribuan jemaah.
Ia mengatakan, keserakahan merugikan banyak orang. Hal itu bisa membuat hak rakyat Indonesia untuk merasakan pembangunan terhambat. ”Indonesia sudah 73 tahun merdeka dari penjajah. Namun, kemiskinan masih diwariskan ke generasi selanjutnya, bukan kemakmuran,” ujar Anang.
Anang juga menyoroti praktik suap yang masih membudaya di Indonesia. Itu membuat 73 tahun masa kemerdekaan yang dilewati Indonesia jadi tidak efektif. Momentum Indonesia untuk menjadi bangsa yang maju jadi tersendat akibat praktik suap yang masih dianggap hal biasa.
Anang mengajak jemaah Shalat Jumat untuk senantiasa bersyukur atas kemerdekaan yang dimiliki Indonesia. Rasa syukur sejatinya bisa menuntun rakyat Indonesia untuk menghindari hasrat rakus. Kerakusan membuat orang menghalalkan berbagai cara untuk memperkaya diri sendiri. Sifat ini membuat orang melumrahkan cara-cara tidak baik untuk memperkaya diri.
”Konsep-konsep ajaran agama perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika umat Muslim bersuci, maknai hal itu untuk menyucikan tindakan dan perilaku,” katanya.
Ia mengatakan, Kemerdekaan RI pada hari Jumat seharusnya dijadikan momentum untuk memperbaiki diri. Pasalnya, 73 tahun lalu, Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di hari dan tanggal yang sama.
Ia mengajak rakyat Indonesia untuk refleksi terhadap diri masing-masing agar perbaikan diri sebagai bangsa Indonesia terus dilakukan untuk kemajuan bangsa. (SUCIPTO)