Sejumlah Mahasiswa Arab Saudi di Kanada Akan Dipindahkan
RIYADH, SELASA — Kisruh diplomatik antara Arab Saudi dan Kanada berdampak pada banyak hal. Ribuan mahasiswa Arab Saudi yang mendapat beasiswa belajar di Kanada akan dipindahkan ke negara lain.
Rencana yang sangat mendadak ini disampaikan Kementerian Pendidikan Arab Saudi, Selasa (7/8/2018), menyusul terjadinya ketegangan di antara kedua negara.
Menteri Luar Negeri Kanada Christya Freeland menyayangkan tindakan terhadap mahasiswa. ”Akan memalukan bagi para mahasiswa jika mereka harus kehilangan kesempatan belajar,” katanya.
Pemerintah Arab Saudi juga mengumumkan membatalkan semua maskapai penerbangan Saudi Airline ke Toronto dan sebaliknya.
Sebelumnya, pada Senin pagi, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengumumkan penarikan duta besarnya dan memerintahkan duta besar Kanada meninggalkan negara itu dalam tempo 24 jam. Dalam pernyataan melalui Twitter, Kemenlu Arab Saudi juga mengumumkan pembekuan semua transaksi perdagangan dan investasi Kanada
Arab Saudi terlibat perseteruan dengan Kanada menyusul adanya permintaan, Jumat pekan lalu, agar aktivis hak asasi yang ditahan di Arab Saudi dilepaskan. Aktivis yang ditahan itu adalah perempuan bernama Samar Badawi, adik Raif Badawi—-bloger yang telah dipenjara 10 tahun dan dihukum cambuk 1.000 kali karena dianggap menghina Islam. Samar bersama belasan aktivis ditahan atas tuduhan merusak keamanan nasional bersama dengan para musuh negara.
Kanada tidak bergeming dengan tindakan Saudi. Freeland mengatakan, ”Kanada akan selalu membela hak asasi di Kanada dan di seluruh dunia, dan hak-hak perempuan adalah hak asasi.”
Bagi Arab Saudi, Kanada dianggap terang-terangan ikut campur dalam urusan domestik kerajaan. Tindakan Kanada, menurut Pemerintah Saudi, juga melanggar norma-norma dasar internasional serta semua protokol internasional.
Bagi Arab Saudi, Kanada dianggap terang-terangan ikut campur dalam urusan dalam urusan domestik kerajaan.
”Setiap langkah lanjutan dari pihak Kanada ke arah itu akan dianggap sebagai pengakuan terhadap hak-hak kami untuk campur tangan pada urusan dalam negeri Kanada,” demikian pernyataan dari Kemenlu. ”Kanada dan semua negara harus mengetahui bahwa mereka tidak lebih peduli dibandingkan kerajaan terhadap warganya.”
Dalam beberapa bulan belakangan, Arab Saudi mencabut aturan yang melarang perempuan mengemudi. Putra mahkota Mohammed bin Salman juga sedang melakukan reformasi besar-besaran, antara lain dengan membolehkan investasi di segala bidang, termasuk hiburan.
Sulit terima kritik
Analis Giorgio Cafiero mengatakan, perseteruan antara Riyadh dan Ottawa memperlihatkan bahwa Saudi tidak akan menerima kritik dari luar dan tetap akan menunjukkan kekuatannya kepada dunia luar, terlebih lagi karena kerajaan ini sedang menikmati kedekatannya dengan Presiden Donald Trump.
”Pesan ini jelas bukan hanya dikirimkan kepada Ottawa,” ucap Cefiero, CEO Gulf State Analytics, perusahaan konsultan risiko yang berpusat di Washington. ”Pesan ini ditujukan bagi semua negara di Eropa dan di seluruh dunia bahwa mereka yang mengkritik Arab Saudi akan mengalami konsekuensi.”
Namun, Profesor Bessma Momani dari Universitas Waterloo Kanada berpendapat, lebih mudah bagi Kanada untuk memutuskan hubungan dibandingkan (negara) lain. ”Tidak ada hubungan perdagangan bilateral yang kuat dan mengganggu pemerintahan Trudeau tampaknya menyuarakan sekutu Saudi di kawasan.”
Pesan ini ditujukan bagi semua negara di Eropa dan di seluruh dunia bahwa mereka yang mengkritik Arab Saudi akan mengalami konsekuensi.
Perdagangan bilateral kedua negara, menurut Thomas Juneau dari Universitas Ottawa, bernilai 2,3 miliar dollar AS-3,1 miliar dollar AS. Namun, kerugian bisa mencapai lebih dari 15 miliar dollar AS jika kesepakatan tahun 2014 dihapus. Kanada dalam hal ini mendapatkan pesanan pembelian kendaraan lapis baja. Menjawab pertanyaan soal ini, Menlu Chrystia Freeland mengatakan akan mendengar dari Riyadh tentang nasib perjanjian ini.
Cikal bakal perseteruan dimulai April lalu saat PM Justin Trudeau menyatakan ”keprihatinannya yang serius” terhadap kelanjutan pemenjaraan Raif Badawi. Istri Badawi, Ensaf Haidar, bersama tiga anaknya mendapat suaka di Kanada.
Amnesti Internasional mendukung sikap Kanada. ”Sudah waktunya untuk pemerintah lain bergabung dengan Kanada dalam meningkatkan tekanan terhadap Arab Saudi agar melepaskan semua tahanan berdasarkan hati nurani dan tanpa syarat,” kata Samah Hadid, Direktur AI untuk Timur Tengah.
Bahrain dan Uni Emirat Arab, yang merupakan negara tetangga dan sekutu dekat Arab Saudi, menyatakan keperpihakan terhadap Saudi. (AFP/AP/REUTERS)