”Black Answerd”, Mesin Espresso Lokal
Berbekal kreativitas, Noor Asif (45), warga Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menciptakan mesin espresso yang menyemarakkan pasar kopi domestik. Mesin ini lahir dari kegelisahan akibat mahalnya mesin espresso impor.
Sedikitnya 25 tabung berbahan baja nirkarat dengan volume 1,5 liter memenuhi sudut rumah Asif. Tabung-tabung itu dalam proses perakitan untuk menjadi bagian utama dari alat seduh kopi espresso manual. Setiap alat itu sudah dipesan oleh sejumlah pemesan dari berbagai penjuru Tanah Air.
Setelah tak lagi menjadi desainer grafis di salah satu merek dagang cendera mata ternama di Kota Yogyakarta, awal 2016, Asif mulai mendalami ketertarikannya terhadap kopi, terutama espresso. Baginya, pahit dan pekatnya espresso adalah kunci pengikat kenikmatan cita rasa berbagai olahan minuman kopi.
Dia pun mulai meningkatkan intensitas nongkrong bersama anggota-anggota komunitas kopi di Kota Yogyakarta. Dari pergaulan itu, Asif banyak mempelajari cara mengolah minuman berbahan dasar espresso. Dari sana pula dia mulai sadar sangat jarang ada mesin espresso karya anak negeri.
”Padahal, secara fungsional, cara kerja alat seduh espresso itu sangat sederhana dan mudah untuk ditiru,” ujar Asif beberapa pekan lalu saat ditemui di rumahnya.
Rasa penasaran itulah yang mendorong Asif mulai bereksperimen membuat alat penghasil espresso berkualitas yang punya ukuran sedang serta dapat berpindah tempat dengan mudah.
Jawab kebutuhan
Sekitar Rp 7 juta saat itu Asif keluarkan sebagai modal awalnya bereksperimen membuat mesin seduh espresso yang sesuai dengan ekspektasinya. Pada pengujung tahun 2016, Asif berhasil membuat alat seduh yang mampu menghasilkan kopi espresso dengan tingkat rasa pahit yang menurut dia sempurna.
Asif menamai alatnya itu ”Black Answerd”. Dia berharap, alat tersebut jadi jawaban atas kebutuhan mesin espresso buatan dalam negeri yang mudah digunakan dan praktis. Demi memperkuat citra dari namanya, Asif menggunakan dominasi warna hitam pada alat ini.
Pahit dan pekatnya espresso adalah kunci pengikat kenikmatan cita rasa kopi.
Awalnya, Asif hanya menggunakan alat ini di kedai kopi bernama Coffeewae yang dia kelola di kediamannya. Berkat media sosial Instagram, alatnya jadi dikenal dan peminat pun banyak bermunculan. Sejak awal 2017, dia mulai memproduksi Black Answerd secara massal, tetapi tetap terbatas.
Satu unit Black Answerd yang punya fungsi sebagai penyeduh espresso dan milk steamer dihargai Rp 3 juta. Harga itu sudah termasuk portafilters dan tamper untuk memadatkan kopi.
Alat ini terdiri dari tabung sebagai tempat pemanas air, kemudian selang untuk mengalirkan air ke serbuk kopi, serta alat indikator tekanan suhu. Bahan dasar alat ini didominasi oleh baja nirkarat atau stainless steel dengan pahatan kayu jati di sejumlah bagian.
Untuk sekali proses produksi, Asif membutuhkan waktu 4-5 minggu. Setiap kali produksi, Asif membuat 20-30 mesin espresso manual, sesuai dengan pesanan.
Secara umum, cara kerja Black Answerd sama seperti alat espresso lainnya. Hal yang membedakan adalah alat ini membutuhkan api sebagai sumber panas. Selain itu, tekanan maksimum alat ini hanya 4 bar, tidak seperti tekanan maksimum alat lain yang mencapai 10 bar.
Untuk menyeduh espresso, isi air dalam tabung sebanyak 1.500 mililiter, kemudian panaskan dan jaga nyala api agar tekanan tidak melebihi 3 bar. Padatkan bubuk kopi dalam portafilters menggunakan tamper, kemudian kunci portafilters pada gagang grouphead. Saat air panas sudah siap, bukalah keran yang mengaliri tetes demi tetes espresso ke dalam gelas.
Nilai tambah dari alat ini adalah fungsi lain sebagai milk steamer atau pemanas susu dengan uap untuk menghasilkan campuran bahan untuk membuat latte. ”Jadi, dengan punya satu alat, bisa mendapatkan dua fungsi alat sekaligus,” ujar Asif.
Gaya hidup
Meminum produk turunan kopi espresso seperti cappuccino, mocaccino, atau coffee latte kini sudah menjadi gaya hidup baru bagi masyarakat. Seiring dengan perkembangan gaya hidup ngopi, mesin penyeduh kopi espresso makin banyak beredar dan mudah ditemukan di pasar dalam negeri.
Pembeli mesin espresso belum tentu seorang pengusaha kedai kopi ataupun barista profesional. Kini bermacam mesin espresso, mulai dari yang bekerja secara otomatis hingga manual, lazim ditemukan di dalam rumah agar penikmat kopi tidak perlu repot-repot ke kedai kopi untuk ngopi.
Dia sadar sangat jarang ada mesin espresso karya anak negeri.
Asif yang pernah menuntut ilmu di Program Studi Seni Murni Institut Seni Indonesia menilai, kenikmatan varian minuman turunan espresso amat bergantung pada kualitas rasa pahit yang dihasilkan espresso sebagai fondasi dari cita rasa.
Popularitas Black Answerd turut meningkat saat sejumlah vloger membuat video ulasan cara kerja alat ini dan mengunggahnya di situs Youtube.
Sejak awal 2017 hingga saat ini, Asif sudah menjual lebih dari 300 unit Black Answerd ke hampir seluruh penjuru Indonesia. Selain di Pulau Jawa, Black Answerd beredar juga di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Maluku, dan Papua.
Sebenarnya tawaran untuk membeli Black Answerd sudah datang dari mancanegara, seperti Amerika Serikat dan Australia. Namun, Asif belum bisa melayani permintaan tersebut karena risiko pengiriman yang terlalu tinggi. ”Selain ongkos kirim yang tinggi, kemungkinan alat bisa rusak dalam perjalanan pengiriman antarbenua juga cukup tinggi,” ujarnya.
Di samping itu, Asif memang berniat menjual alatnya ini secara terbatas. Dia hanya menunjukkan alatnya lewat akun Instagram @coffeewae_jogja dan menampilkan nomor kontaknya untuk pertanyaan dan pemesanan. Dengan menghubunginya, dia ingin membangun hubungan personal dengan pembeli alatnya.
”Kalau bisa, malah lebih baik orang itu datang langsung ke Coffeewae agar bisa diskusi secara langsung soal alat ini,” kata Asif.
Sejak awal Asif memang turun tangan dalam merakit alat seduh kopi buatannya. Barista di kedai kopinya hanya membantu menguji alat yang baru jadi. Sementara satu karyawannya membantunya sebagai admin media sosial dan membantu proses pengepakan.
Saat ini, Asif menilai, doa yang disematkannya di balik penggunaan nama Black Answerd sudah terkabul. Alat buatannya kini sudah menjadi jawaban atas kebutuhan pekatnya espresso di pelosok Tanah Air tanpa perlu adanya aliran listrik.