Lubang Bekas Galian Tambang di Kaltim Merenggut Puluhan Nyawa
Oleh
Lukas Adi Prasetya
·3 menit baca
SAMARINDA, KOMPAS — Lubang bekas galian tambang batubara di Kalimantan Timur menjadi tempat meregang nyawa puluhan orang. Paling banyak korban yang tenggelam di bekas lubang galian tambang batubara ini adalah anak-anak. Data Jaringan Advokasi Tambang mencatat, sejak tahun 2011 hingga sekarang, lubang galian tambang tersebut telah merenggut 29 nyawa.
Di Kalimantan Timur seperti sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak perusahaan tambang yang meninggalkan begitu saja lokasi bekas penambangannya setelah batubara habis dikeruk. Korban terakhir yang tewas tenggelam di bekas lubang galian tambang batubara adalah Muhammad Irwan (25).
Irwan ditemukan tewas tercebur di lubang bekas galian tambang batubara di daerah Padat Karya, Sempaja, Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (27/7/2018). Irwan menjadi korban ke-29 yang tewas tercebur di lubang bekas galian tambang batubara di Kaltim sejak tahun 2011.
Kepala Bagian Humas Polresta Samarinda Ipda Sutrisno mengutarakan, Irwan awalnya sempat diketahui kesurupan oleh kawannya, yakni Ramli (34). Mereka sedang berada di bengkel las, sekitar pukul 04.00 Wita. Entah mengapa, korban menangis dan mengamuk, lalu berlari ke luar bengkel.
Karena tidak berhasil menemukan Irwan, Ramli kemudian mengajak kawannya, Agus Rizal (36), untuk membantu mencari sekitar pukul 06.00 Wita. Mereka lalu melihat korban sudah tercebur di tengah kolam dalam kondisi hampir tenggelam. Namun, karena Ramli dan Agus tidak bisa berenang, keduanya tak bisa menolong.
Kolam atau sering disebut danau, yang luasnya sekitar 1 hektar ini, berkedalaman sekitar 12 meter. Salah seorang saksi lainnya, Sur, sempat menyelam, tetapi tak berani mengangkat korban. Mereka lalu meminta bantuan warga dan melaporkan kejadian tersebut.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A (Basarnas) Balikpapan Octavianto mengatakan, Jumat siang Basarnas menerima laporan kejadian tersebut. Seorang laki-laki dilaporkan tenggelam di daerah Jalan Padat Karya Perum Bengkuring, RT 008, Sempaja Utara, Samarinda.
Tim SAR gabungan segera menuju ke lokasi dan melakukan pencarian. Tim penyelam diterjunkan yang akhirnya bisa menemukan korban, siang itu juga. Korban berada di kedalaman 3 meter-5 meter dan sudah dalam kondisi meninggal. Korban lalu diserahkan kepada pihak keluarga.
Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim Pradarma Rupang memastikan lokasi tersebut adalah kolam bekas galian tambang.”Informasi yang kami himpun dari warga, lubang itu sudah ditingalkan sejak tahun 2012. Sementara perusahaan atau siapa yang dulu menambang di situ masih kami telusuri,” kata Rupang.
Ketua RT 008, Sempaja Utara, Samsi mengatakan, korban baru seminggu tinggal di daerahnya. ”Belum sempat berkenalan. Jadi, saya enggak tahu juga riwayat kondisi korban. Yang saya tahu, tadi, korban sempat kesurupan, lalu tercebur ke kolam tambang tersebut,” ujar Samsi. Alamat korban sesuai KTP adalah Sangatta, Kutai Timur.