Ada 11.962 Rumah Tangga di Kawasan Danau Toba Belum Teraliri Listrik
Oleh
Nikson Sinaga
·3 menit baca
BALIGE, KOMPAS — Tahun 2019 semua desa di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, diharapkan sudah bisa menikmati aliran listrik. Saat ini, masih terdapat sejumlah desa di kawasan Danau Toba yang belum dialiri listrik sama sekali. Tercatat masih ada 11.962 rumah tangga di kawasan Danau Toba yang belum teraliri listrik.
Padahal, pengembangan kawasan wisata Danau Toba sebagai salah satu destinasi unggulan pariwisata Indonesia membutuhkan dukungan ketersediaan listrik di semua wilayahnya. Ketua Komite II Dewan Perwakilan Daerah Parlindungan Purba meminta agar rasio elektrifikasi di kawasan Danau Toba mencakup 100 persen pada 2019. Ketersediaan listrik dinilai sangat penting untuk mengembangkan pariwisata di kawasan yang terbagi menjadi tujuh kabupaten itu.
”Kawasan Danau Toba sudah ditetapkan menjadi salah satu destinasi unggulan nasional. Ketersediaan listrik sangat penting untuk pengembangan kawasan pariwisata Toba,” kata Parlindungan dalam seminar bertajuk ”Menuju Elektrifikasi Desa 100 Persen di Kawasan Danau Toba”, di SMA Unggul Del, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, Jumat (27/7/2018).
Dalam siaran persnya, Parlindungan mengatakan, seluruh pihak harus bekerja sama untuk mewujudkan rasio elektrifikasi 100 persen, yakni PT PLN, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Pemerintah Provinsi Sumut, dan semua pemerintah kabupaten di kawasan Danau Toba. Saat ini, kata Parlindungan, semua desa di kawasan Danau Toba sudah dialiri listrik.
Namun, ada beberapa rumah tangga di desa yang belum menikmati listrik. Rasio elektrifikasi paling rendah berada di Kabupaten Tapanuli Utara, yakni 86,9 persen, dan yang tertinggi adalah Kabupaten Toba Samosir dan Simalungun masing-masing 102,7 persen.
Direktur Pembinaan Program Listrik Kementerian ESDM Jisman P Hutajulu mengatakan, peningkatan rasio elektrifikasi di kawasan Danau Toba merupakan salah satu prioritas mereka. Saat ini, ada 11.962 rumah tangga yang belum mendapat aliran listrik di kawasan itu.
Selain itu, ada juga 24.165 rumah tangga lainnya yang masih menggunakan listrik tetangga tanpa pengaman, instalasi tidak sesuai standar, dan tidak menggunakan alat pelindung dan pembatas.
”Baru-baru ini, Kementerian ESDM bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui subsidi untuk penyambungan listrik baru berdaya 450 volt ampere dalam APBN 2019. Kami berharap pemerintah daerah segera mendata rumah tangga miskin yang sangat membutuhkan listrik di kawasan Danau Toba,” papar Jisman.
Kepala Divisi Pengembangan PT PLN Regional Sumatera Budi Pangestu menuturkan, PLN kini mempunyai pembangkit yang bisa memenuhi seluruh kebutuhan listrik di Sumatera dengan cadangan daya mencapai 21 persen dari kebutuhan.
”Namun, kami menghadapi kendala membangun listrik di desa, yakni permukiman yang tersebar, jarak antardesa yang jauh, belum tersedianya akses memadai, dan jarak gardu induk yang jauh dari desa. Selain itu, ada beberapa pembangunan jaringan listrik yang harus melewati kawasan hutan lindung, taman nasional, atau kawasan konservasi yang memerlukan izin khusus,” ujarnya.