Kekerasan dan Teror Menghantui Pakistan Jelang Pemilu 25 Juli
Oleh
Elok Dyah Messwati
·2 menit baca
ISLAMABAD, KAMIS — Menjelang pemilihan umum tanggal 25 Juli mendatang, kekerasan dan teror menghantui warga Pakistan, terutama para politisi di negeri itu.
Hari Senin (16/7/2018), misalnya, Sheikh Aftab Ahmed yang mencalonkan diri menjadi anggota parlemen Pakistan dari partai politik pimpinan mantan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif lolos dari upaya pembunuhan di Provinsi Punjab, Pakistan utara.
Pejabat polisi setempat, Mohammad Afzal, mengatakan bahwa Sheikh Aftab Ahmed yang menjabat sebagai menteri pada masa pemerintahan Sharif diserang pada Senin malam di Distrik Attock saat kembali dari kampanye. Menurut Afzal, Ahmed berhasil meloloskan diri dan kini kondisinya aman.
Ini merupakan kekerasan pemilu terbaru di Pakistan setelah serangan bom bunuh diri pada Jumat pekan lalu yang menewaskan seorang caleg dan 152 orang lainnya di lokasi kampanye Pakistan barat daya dan barat laut. Ahmed berasal dari partai Liga Muslim Pakistan yang mendukung Sharif.
Sharif ditangkap hari Jumat pekan lalu setelah kembali dari London dan harus menghadapi hukuman 10 tahun penjara dalam kasus korupsi. Sementara putrinya, Maryam Sharif, juga mendapat hukuman 7 tahun penjara. Terkait hukuman itu, Sharif pun mengajukan banding.
Hari Selasa, polisi kontra-terorisme di Provinsi Punjab menangkap empat tersangka militan Taliban Pakistan atau Tehrik-e-Taliban Pakistan dan kelompok Lashker-e-Jhangvi di dekat pusat kota Multan.
Mustafa Kamal, juru bicara polisi kontra-terorisme, mengatakan bahwa bahan peledak dan senjata ditemukan dan merupakan milik para tersangka. Keempat tersangka tersebut telah merencanakan untuk melakukan serangan pada saat terjadi demonstrasi politik dan pada pasukan keamanan.
Putra Benazir maju
Bilawal Bhutto Zardari, putra mantan PM Benazir Bhutto dan mantan Presiden Asif Zardari, menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa lalu, termasuk di pinggiran kota Islamabad, kota Gujar Khan dan di beberapa tempat lain.
Bilawal yang masih muda usia tersebut coba membangun kembali dukungan untuk Partai Rakyat Pakistan (PPP) yang pernah memiliki banyak pengikut di Provinsi Punjab.
Sementara itu, Taliban mengumumkan dukungannya untuk Imran Khan dan partainya dalam pemilu 25 Juli mendatang. Harkat-ul-Mujahideen (HuM) yang berafiliasi dengan Al Qaeda mengumumkan dukungan mereka untuk partai Khan, Tehreek-e-Insaf (PTI), dalam laman Facebook pada Selasa lalu. Pernyataan dukungan itu disertai dengan sebuah foto pemimpin kelompok tersebut dengan kandidat PTI.
”Maulana Fazal ur Rehman Khalili bersama dengan ratusan pengikutnya bergabung dengan PTI dan mengumumkan dukungan mereka pada kandidat partai tersebut,” demikian tulis PTI. (AP/AFP)