JAKARTA, KOMPAS – Sejumlah permasalahan masih ditemukan pada sistem penerimaan peserta didik baru tingkat SMA tahun ajaran 2018/2019 berbasis internet. Masalah ini terutama pada sistem daring yang terganggu.
Jelita Dinar (14), salah satunya. Calon peserta didik yang ingin mendaftar sekolah ke SMK Negeri 1 Kota Tangerang ini lebih dari lima kali gagal mengisi formulir secara daring. Pada aplikasi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) Provinsi Banten Tahun 2018 Dinas Pendidikan Provinsi Banten beberapa kali terjadi gangguan. Saat mengisi data pada lembar formulir daring, Jelita mengatakan, halaman pada web tiba-tiba menjadi putih bertuliskan \'502 Bad Gateway\'.
“Saya sudah coba buka website PPDB Provinsi Banten sejak semalam. Pendaftaran memang baru mulai dibuka pukul 00.00. Saat sudah dibuka, web-nya malah error. Lebih dari lima kali saya coba dan baru sekitar pukul 16.00 tadi berhasil,” ujar Jelita yang dihubungi dari Jakarta, Kamis (21/6/2018).
Hal serupa juga dialami oleh Nina Maria Gultom (14). Namun, meski sudah dicoba berkali-kali, hingga pukul 20.00 ia belum juga berhasil mengisi formulir pendaftaran daring secara lengkap. Ia berencana mendaftarkan diri ke SMA N 2 Tangerang, Banten. “Seharusnya kalau lewat online (daring) kan lebih mudah, ini malah jadi ribet,” ucapnya.
Pungutan
Akibat gangguan pada sistem daring ini, Lasiyah, orangtua salah satu siswa, sampai mendatangi sekolah yang dituju. Ia berharap ketika sampai di sekolah bisa mendaftarkan anaknya secara langsung atau setidaknya mendapatkan penjelasan terkait gangguan tersebut.
Namun, saat Lasiyah tiba ke sekolah tersebut, pihak sekolah justru meminta sejumlah dana untuk membantu proses pendaftaran. Karena curiga, Lasiyah akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah dan tetap memilih mencoba mendaftarkan anaknya secara daring.
Pihak sekolah justru meminta sejumlah dana untuk membantu proses pendaftaran secara daring.
“Kata pihak sekolah bayar Rp 50.000 saja, kalau yang lain malah (diminta membayar) sampai Rp 100.000 begitu,” katanya.
Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPII) mencatat, pada 2017 kasus PPDB didominasi oleh masalah zonasi dan pungutan liar, yaitu 41 persen untuk masalah zonasi dan 17 persen untuk pungutan liar saat pendaftaran.
Koordinator Bidang Advokasi dan Investigasi JPPI Nailul Faruq menilai, pemerintah pusat maupun daerah harus menegaskan kepada sekolah-sekolah untuk mengutamakan transparansi dalam pembiayaan di sekolah. Selain itu, partisipasi publik menjadi penting untuk meminimalisir beberapa kasus yang terjadi selama ini.
“Kami JPPI langsung koordinasi dengan lembaga/kementerian terkait, seperti Ombudsman RI, Inspektorat Kemendikbud, Kementerian Agama, dan juga Saber Pungli (Sapu Bersih Pungutan Liar). Untuk sanksi, aturannya sesuai dengan kebijakan daerah masing-masing. Kepala daerah harus tegas dalam hal ini,” kata Nailul.
Dihubungi terpisah, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad menegaskan, kepala dinas pendidikan setempat memiliki tanggung jawab penuh akan proses PPDB yang berlangsung di daerahnya.
Kepala dinas pendidikan setempat memiliki tanggung jawab penuh akan proses PPDB yang berlangsung di daerahnya.
“Rakor (rapat koordinasi) PPDB sudah dilakukan dengan semua kadisdik (kepada dinas pendidikan) pada pertengahan puasa lalu. Semuanya sudah dijelaskan terkait pelaksanaan dan pengawasannya,” ujarnya.
Persiapan
Semetara, sejumlah SMA di DKI Jakarta saat ini masih dalam persiapan pelaksanaan PPDB tahap pertama untuk jalur lokal yang dimulai pada 25 Juni 2018. Kepala Sub Bagian Tata Usaha SMA N 78 Jakarta Erizal menyatakan, persiapan yang dilakukan pada tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun lalu.
“Kami hanya melanjutkan proses tahun lalu, tidak ada yang berbeda. Semoga bisa berjalan lancar dengan sistem online ini,” katanya.
Kepala SMA Negeri 70 Jakarta, Rita Nurmastuti mengatakan, persiapan penerimaan siswa baru mulai dilaksanakan Jumat (22/6). “Kami siapkan perangkat, ruangan, dan simulasi layanan untuk mengantisipasi banyaknya pendaftar yang datang ke sekolah di hari pertama besok Senin ini,” ujarnya.