JAKARTA, KOMPAS — Meski Pertamina memastikan stok bahan bakar minyak untuk mudik 2018 aman, distribusi BBM tetap perlu menjadi perhatian. Pemudik juga diimbau untuk tidak terlalu lama beristirahat di SPBU agar arus pengisian bensin bisa lancar dan tidak menimbulkan kemacetan.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina Adiatama Sardjito mengatakan, stok BBM untuk mudik telah disiapkan sejak tiga bulan lalu.
”Untuk stok, kami pastikan aman. Namun, yang menjadi fokus perhatian kami adalah bagaimana distribusinya. Nantinya kami akan dibantu oleh pengawalan pihak kepolisian dalam distribusi ini,” katanya saat diskusi Kesiapan Menghadapi Mudik Lebaran dalam Rangka Mewujudkan Kamseltibcarlantas di Jakarta, Kamis (7/6/2018).
Adiataman mengatakan, ada sejumlah titik rawan kemacetan distribusi BBM, khususnya di Jawa Tengah, yaitu di Gandulan, Krapyak, Kertasura, dan Ngasem.
”Titik kemacetan distrbusi ada di sana karena sudah ada tol fungsional yang nantinya digunakan pemudik. Pada titik tersebut, kami menyiapkan mobil dispenser dan mobil tangki yang stand by di sejumlah SPBU. Selain itu, kami menambah jumlah armada sepeda motor penyuplai BBM (motorist),” kata Adiatama.
Sepeda motor penyuplai BBM ini akan memberikan pelayanan penjualan BBM kemasan kepada pemudik yang terjebak kemacetan saat arus mudik ataupun balik.
Dua ratus sepeda motor penyuplai BBM ini disiagakan di 160 titik jalur mudik di jalan tol ataupun nontol di Jateng dan DIY. Setiap sepeda motor penyuplai BBM ini akan mengangkut BBM dalam kemasan berukuran 10 liter dan 30 liter jenis pertamax ataupun pertamina dex.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, pada 2016, kendala distribusi BBM sempat terkendala karena kemacetan parah di Gerbang Tol Brebes atau yang dikenal sebagai Brebes Exit.
”Namun, pada 2017, hal ini bisa kami tangani. Kami melihat sepeda motor penyuplai BBM ini sangat efektif untuk distrubusi BBM dan dengan pengawalan kepolisian,” ujarnya.
Selain itu, puncak kepadatan pengisian BBM ada di daerah Cirebon dan Tegal. Menurut Adiatama, biasanya pemudik mengisi penuh BBM mereka dari Jakarta dan baru mengisi kembali di Cirebon atau Tegal.
”Kami menyarankan agar pemudik bisa mengisi BBM sebelum bahan bakar mereka hampir habis agar tidak kesulitan mencari bahan bakar. Selain itu, jika mereka kesulitan mencari SPBU, bisa menggunakan aplikasi Pertamina Go di handphone,” katanya.
Selain itu, sejumlah SPBU yang ada di pantura biasanya menjadi titik istirahat bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor. Adiatama mengimbau agar pemudik tidak terlalu lama beristirahat di SPBU.
”Memang tidak ada aturan maksimal istirahat di SPBU. Namun, nantinya akan ada petugas yang mengatur ketertiban di SPBU agar pengisian bensin bisa lancar,” ujarnya.
Kepala Subditwal dan PJR dari Polri Kombes Bambang Sentot Widodo mengatakan, para pemudik dengan sepda motor diharapkan tidak beristirahat di SPBU. Menurut dia, hal tersebut akan menimbulkan penumpukan kendaraan dan kemacetan, khususnya di pantura.
”Di jalur pantura, kami telah menyiapkan 12 pos istirahat khusus untuk pengendara sepeda motor. Lokasi dari tiap titik pos istirahat bisa ditempuh dengan waktu dua hingga tiga jam,” ujarnya.
Lokasi pos tersebut berada di daerah Bekasi, Ciasem, Pemalang, dan Cirebon. Menurut Bambang, idealnya pengendara sepeda motor harus beristirahat setiap dua jam atau tiga jam sekali. Jika mengendarai sepeda motor lebih dari tiga jam, pengendara biasanya kehilangan konstentrasi.
Keamanan pemudik
Pada tahun ini, diproyeksi akan ada 19 juta pemudik dari Jabodetabek, kemudian jumlah pemudik dengan menggunakan sepeda motor sekitar 8,5 juta orang. Setyo mengimbau agar masyarakat tidak perlu menggunakan sepeda motor demi kenyamanan dan keselamatan pemudik.
”Sebaiknya pemudik mengirimkan sepeda motor mereka ke lokasi tujuan dan mudik dengan menggunakan kendaraan umum,” katanya.
Setyo menjelaskan, Polda Metro Jaya juga akan mengantisipasi keamanan rumah yang ditinggalkan pemudik untuk sementara. Khusus pemudik dari Jakarta yang menggunakan transportasi umum, mereka bisa menitipkan kendaraan pribadi mereka di polsek maupun kantor kelurahan agar lebih aman.