Cegah Kriminalitas dalam SOTR, Polres Jakarta Timur Gandeng TNI
Oleh
Satrio Pangarso Wisanggeni
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Kekerasan lagi-lagi terjadi akibat ulah kelompok yang melakukan Sahur on The Road (SOTR) di Jakarta. Dua orang warga mengalami luka bakar akibat air keras yang disiram oleh MSS (19) di Kampung Melayu, Jakarta Timur.
Polisi bakal meningkatkan intensitas pengamanan wilayah melalui bantuan dari TNI dan memperbanyak razia senjata tajam di kalangan pemuda.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Yoyon Tony Surya Putra mengatakan, patroli dan operasi cipta kondisi telah dilakukan setiap malam sejak bulan Ramadan 2018 ini. Namun pengamanan yang lebih intensif perlu dilakukan.
“Mulai nanti malam, kalau terdeteksi ada kelompok SOTR, mereka akan kami geledah. Jika ditemukan mereka membawa senjata tajam, akan langsung kami pidanakan. Ini harus dilakukan sampai mereka sadar bahwa aksi mereka telah membuat keresahan di masyarakat. Kalau (membawa senjata tajam) namanya Kriminal on The Road,” kata Tony di kantornya di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (4/6/2018) siang.
Dalam kesempatan yang sama, Komandan Kodim 0505 Jakarta Timur Letnan Kolonel Anan Nurakhman mengatakan, personel TNI yang diperbantukan dalam operasi ini berjumlah 60 orang. Mereka berasal dari Babinsa dan Batalyon Infanteri Mekanis 202. Jumlah ini dapat ditambah apabila terjadi kerusuhan seperti tawuran ataupun vandalisme.
Petugas gabungan Polri dan TNI akan ditambah menjadi 100 orang mulai Senin malam untuk berpatroli di wilayah Jakarta Timur.
Tony mengatakan, ada beberapa titik rawan kejahatan di Jakarta Timur, antara lain adalah, di sekitar Kanal Banjir Timur (KBT), Ciracas, Otista, Duren Sawit, Cakung, dan wilayah perbatasan antara Kelurahan Makasar dan Jatinegara.
Eskalasi kegiatan pengamanan ini dipicu oleh terlukanya dua warga akibat disiram air keras oleh MSS (19), seorang anggota konvoi SOTR, di Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Minggu (3/6/2018) dini hari. Tony mengatakan, pelaku MSS ditangkap di rumahnya di Duren Sawit, pada hari yang sama, sekitar tiga jam usai kejadian.
"Pelaku mengaku hanya iseng-iseng, tetapi akan kami dalami apakah ada keterlibatan orang lain, bahwa pelaku disuruh atau ada perencanaan," kata Tony.
Tony menuturkan, pada Minggu dini hari, pelaku bersama rombongan Sahur on The Road berjumlah sekitar 35 sepeda motor sedang berkonvoi menuju Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Namun, ketika sedang berhenti di bawah jembatan penyeberangan orang di dekat Terminal Kampung Melayu, rombongan ini didekati oleh warga anggota Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Menjadi (Pokdar Kamtibmas).
Kalau (membawa senjata tajam) namanya Kriminal on The Road
"Pelaku kemudian menyiramkan cairan air keras di dalam botol plastik kepada warga tersebut. Akibatnya dua orang warga tersebut mengalami luka-luka di bagian wajah dan tangan," kata Tony. Korban tersebut adalah Daniel Ksatria dan Muhammad Fiyu.
Akibat perbuatannya ini, MSS akan dikenai Pasal 351 Ayat 2 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman paling sedikit penjara lima tahun.