BRI Kucurkan Rp 7,1 Triliun untuk Pembebasan Lahan Tiga Jalan Tol
Oleh
Satrio Pangarso Wisanggeni
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tiga badan usaha jalan tol milik PT Waskita Toll Road mendapat dana pinjaman khusus dari Bank Rakyat Indonesia dengan total sebesar Rp 7,16 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk pembiayaan pembebasan tanah proyek pembangunan ruas tol di kawasan Jabodetabek dan Jawa Barat.
Kesepakatan ini resmi berlaku setelah penandatanganan perjanjian pinjaman ini dilakukan pada Kamis (31/5/2018) sore di Jakarta.
Bank BRI yang diwakili Kepala Divisi BUMN I I Made Suka menandatangani perjanjian dengan masing-masing perwakilan badan usaha jalan tol (BUJT); Direktur Utama PT Cimanggis Cibitung Tollways Ridwan Dharma, Direktur Utama PT Trans Jabar Tol Mokhamad Sadali, dan Direktur Utama PT Kresna Kusuma Dyandra Marga Herwidiakto.
PT Cimanggis Cibitung Tollways memegang konsesi ruas Tol Cimanggis-Cibitung; PT Trans Jabar Tol mengurusi ruas Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi); dan PT Kresna Kusuma Dyandra Marga bertanggung jawab untuk ruas Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).
Dana talangan tanah tersebut merupakan pembiayaan untuk pembebasan tanah pada tiga ruas tol di kawasan Jabodetabek dan Jawa Barat. Tiga ruas jalan tol tersebut adalah Cimanggis-Cibitung (Rp 3,702 triliun), Bogor-Ciawi-Sukabumi (Rp 2,078 triliun), dan Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Rp 1,38 triliun). Dana talangan ini nantinya akan diganti dengan dana APBN oleh pemerintah melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
Direktur Keuangan dan SDM PT Waskita Toll Road Y Ariandi Siregar, dalam keterangan tertulis, mengatakan, tujuan dari dana talangan tanah ini adalah wujud upaya percepatan pembangunan proyek jalan tol.
Direktur Utama PT Trans Jabar Tol Mokhamad Sadali mengatakan, dengan adanya dana talangan tersebut, proses musyawarah pengumuman besaran uang ganti rugi kepada masyarakat dapat dilaksanakan lebih cepat.
BPN hanya bisa menerbitkan undangan untuk musyawarah pengumuman jika dananya sudah tersedia. Kalau dananya tidak tersedia, ya akan terhenti proses itu.
”BPN hanya bisa menerbitkan undangan untuk musyawarah pengumuman jika dananya sudah tersedia. Kalau dananya tidak tersedia, ya akan terhenti proses itu,” kata Sadali.
Untuk proyek Tol Bocimi, kata Sadali, dana talangan ini akan digunakan untuk biaya pembebasan lahan di Seksi II (Cigombong-Cibadak), III (Cibadak-Sukabumi Barat), dan IV (Sukabumi Barat-Sukabumi Timur) dari proyek dengan panjang 54 km ini. Ia mengatakan, musyawarah sudah dilaksanakan dan diharapkan pembayaran dapat dilakukan setelah Lebaran.
Sementara itu, untuk proyek Tol Becakayu, Direktur Utama PT Kresna Kusuma Dyandra Marga Herwidiakto mengatakan, dana talangan ini akan digunakan untuk lahan di sebagian Seksi 1 (Casablanca-Jakasampurna) dan Seksi 2. ”Untuk Seksi 2, yakni Jakasampurna sampai dengan Bekasi Barat, (progres pembebasan lahan) masih 0 persen,” kata Herwidiakto.
Direktur Utama PT Cibitung Cimanggis Tollways Ridwan Dharma mengatakan, dengan adanya dana talangan ini, diharapkan Seksi I dan II (Cimanggis-Trans Yogie-Narogong) dapat selesai pada akhir 2019.
”Dana talangan ini akan kami gunakan pembebasan lahan Seksi I dan Seksi II. Seksi I tinggal 20 persen, sedangkan Seksi II tinggal 60 persen,” kata Ridwan.