Ketika Teknologi Digital Memudahkan Perjalanan Mudik
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Teknologi digital dinilai sangat membantu rencana perjalanan masyarakat yang ingin bersilaturahmi ke kampung halaman saat Ramadan dan lebaran.
Sebelum teknologi digital berkembang, masyarakat sering kesulitan mendapatkan informasi terkait tiket transportasi umum. Pemudik pun harus bolak-balik ke agen, terminal, bandara, atau stasiun untuk mendapatkan kendaraan yang mengantar ke tujuan.
Situasi tersebut dimanfaatkan Traveloka sebagai peluang usaha. Public Relations Director Traveloka Sufintri Rahayu mengatakan, Traveloka berkomitmen memberikan kemudahan akses ke berbagai produk perjalanan dan gaya hidup.
“Secara khusus, Traveloka membantu pemudik agar dapat bersilaturahmi pada masa Ramadan dan lebaran dengan mudah,” kata Sufintri pada pertemuan media, Rabu (30/5/2018) di Jakarta.
Berdasarkan survei terhadap 1.311 pengguna Traveloka, awal bulan Ramadan menjadi momen bagi pemudik untuk membeli tiket atau merencanakan liburan.
Tiga alat transportasi yang paling banyak digunakan pemudik, yaitu sebanyak 60 persen responden memilih pesawat untuk mudik atau liburan, 26 persen menggunakan transportasi pribadi, dan kereta api sebesar 12 persen.
Public Relations Manager Traveloka Busyra Oryza mengatakan, 7 dari 10 reponden berencana akan mudik pada masa Ramadan dan lebaran 2018. Adapun kota yang menjadi tujuan pemudik paling banyak, yaitu Surabaya, Medan, dan Makassar.
“Sebagian besar pemudik melakukan perjalanan bersama dengan keluarga, yaitu sebesar 62 persen,” kata Busyra. Selain itu, 24 persen pemudik berencana berangkat sendiri, 8 persen bersama pasangan, 4 persen bersama teman-teman, dan 2 persen bersama keluarga besar (lebih dari 10 orang).
Kegiatan yang paling banyak dilakukan pemudik, yaitu mengunjungi keluarga atau kerabat. Selain itu, mereka juga mengunjungi tempat rekreasi. Kedua kegiatan tersebut juga paling banyak dilakukan oleh orang yang tidak mudik.
Kemudahan
Traveloka membantu memberikan kemudahan kepada pemudik melalui berbagai layanan. Tiga fitur yang ditawarkan Traveloka, yaitu Price Alerts, Connecting Trains, dan Traveloka Points.
Price Alerts membantu pengguna mendapatkan tiket pesawat dengan harga termurah sesuai tanggal keberangkatan dan tujuan yang diinginkan. Connecting Trains membantu penumpang untuk mencapai kota tujuan yang rutenya tidak memiliki akses kereta langsung.
Sebagai contoh, orang yang hendak ke Jogja dapat menggunakan kereta api ke Cirebon dan melanjutkan ke Jogja.
Adapun Traveloka points dapat digunakan pengguna untuk menikmati kupon gratis untuk berbagai produk perjalanan dan gaya hidup. Selain ketiga fitur tersebut, Traveloka juga menawarkan rental mobil yang dapat diakses melalui aplikasi Traveloka.
Rental mobil Traveloka tersedia di Jakarta, Bali, Medan, Yogyakarta, Makassar, Palembang, Malang, Balikpapan, Surabaya, Semarang, dan Bandung. Busyra mengatakan, gagasan ini muncul karena beberapa kota besar di Indonesia masih minim alat transportasi umum.
Sebagai contoh, di Bali orang sering kesulitan mendapatkan alat transportasi umum untuk menjelajahi seluruh objek wisata yang ada, khususnya daerah terpencil. Oleh karena itu, layanan rental mobil diharapkan dapat membantu orang mencapai tujuan yang diharapkan tanpa dibatasi oleh alat transportasi.
Busyra mengatakan, Traveloka telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 100 mitra rental mobil. Pelanggan dapat memilih mitra rental sendiri sesuai dengan yang diinginkan, termasuk jenis mobil yang dibutuhkan.
Tarif layanan rental mobil Traveloka terstandar yang mencakup jasa sewa mobil dan pengemudi selama 12 jam. “Saat ini, layanan rental mobil Traveloka hanya dapat digunakan dalam satu kota,” kata Busyra.