Waspadai Kejahatan Jalanan
Menjelang Lebaran, kejahatan jalanan seperti pengeroyokan dan penjambretan mulai muncul. Langkah antisipasi perlu dilakukan bersama oleh petugas keamanan serta warga.
JAKARTA, KOMPAS - Di Jakarta Barat, tiga kejahatan jalanan terjadi pada Senin (21/5/2018). Seorang korban mengalami luka bacok.
Di wilayah Polsek Metro Tamansari, telepon genggam Chelsea Mauren (17) dirampas DS (18) saat korban berada di rumahnya, di belakang Hotel Labu, Kelurahan Mangga Besar, Tamansari.
Menurut Kanit Reskrim Tamansari Ajun Komisaris Rango Siregar, korban sedang asyik dengan ponselnya sampai tersangka masuk ke rumah dan merampas ponsel korban.
Chelsea mengejar DS sambil berteriak maling. Teriakannya di dengar satpam Hotel Labu. Satpam mengejar pelaku. DS dan barang bukti diamankan satpam kemudian diserahkan Polsek Metro Tamansari.
Di Bojong Raya, Rawa Buaya, Cengkareng, Senin dini hari, tangan Martin (60) dibacok enam anggota geng motor. Tim Pemburu Preman Polres Metro Jakarta Barat yang melintas, membawa korban ke klinik.
"Menurut korban, dia dikeroyok enam pemuda. Mereka tidak senang ditegur korban," ungkap Kapolsek Cengkareng, Komisaris Choiri, kemarin.
Para pengeroyok mengendarai sepeda motor. "Kami masih memburu keenam pelaku sebelum mengungkap motifnya," ucap Choiri.
Di tempat lain, Mat Dodi (55) dikeroyok kerabatnya di rumah kontrakannya di Latumenten I RT 1 RW 5 Jelambar, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin pukul 11.00. Ia, kata Kanit Reskrim Polsek Tanjung Duren Ajun Komisaris Renza, dikeroyok empat orang yakni adik korban berinisial B dan K, J menantu B, dan I anak B.
Korban sedang mangkal di pangkalan ojek di Stasiun Grogol dan terlibat cekcok dengan B. B menantang berkelahi, tetapi tidak ditanggapi Mat Dodi.
B pulang dan kembali ke pangkalan dengan tiga tersangka lain. Sekitar pukul 11.00, keempat pelaku menyerang korban. J mengayunkan celurit hingga mengenai lengan dan paha kiri korban, sementara tiga orang lainnya menyerang korban dengan pisau.
Mat Dodi kabur dari keempat tersangka. Dodi ditolong isterinya, Susi (49 ), dan dibawa ke RS Sumber Waras untuk divisum dan diobati.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono menambahkan, Polda Metro Jaya menangkap komplotan pencuri yang beraksi di rumah kosong. Komplotan ini menggasak barang berharga di dalam rumah. Saat beraksi, komplotan membawa senjata api rakitan dan senjata tajam serta tidak segan melukai korbannya (Kompas, Sabtu 19/5/2018).
Argo mengimbau masyarakat yang akan meninggalkan rumah agar memastikan rumahnya dikunci. Masyarakat diminta lebih berhati-hati dengan menitipkan rumahnya ke tetangga atau ketua RT setempat.
Di Jakarta Utara, polisi menangkap 82 pelaku premanisme. Sejumlah 13 orang ditahan karena diduga melakukan tindak pidana, antara lain pencurian, penganiayaan, pengeroyokan, dan membawa senjata tajam.
Sebanyak 69 orang disalurkan ke panti Dinas Sosial untuk pembinaan karena menarik pungutan liar di jalan, terutama kepada sopir truk. Lokasi pungli antara lain Jalan Raya Cilincing, Jalan RE Martadinata, Jalan Yos Sudarso, Jalan Perintis Kemerdekaan, Jalan Mangga Dua Raya, dan Jalan Pademangan.
“Untuk mengantisipasi, Bapak Kapolres (Komisaris Besar Reza Arief Dewanto) sudah membentuk tim satgas anti pungli terhadap penyakit-penyakit masyarakat yang akan timbul di wilayah,” kata Kepala Satuan Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Febriansyah, Minggu (20/5/2018).
Kerja sama
Sebagai antisipasi, menurut Argo, kepolisian patroli bersama Kodam Jaya. Langkah ini dilaksanakan jajaran polres dengan kodim, dan jajaran polsek dengan koramil di wilayah Polda Metro Jaya. “Ada juga operasi minuman keras yang dilaksanakan polres dan polsek,” katanya.
Menurut Argo, Polda Metro Jaya bersama instansi terkait seperti Bulog akan menggelar operasi pasar agar tidak terjadi gejolak harga barang. Nantinya polres yang akan memilih lokasi operasi pasar.
Polsektro Penjaringan di Jakarta Utara mengandalkan pos-pos pengamanan tiga pilar untuk menjaga keamanan di Kecamatan Penjaringan. Tiga pilar terdiri dari anggota polsek, anggota TNI Angkatan Darat dari Komando Rayon Militer 02/Penjaringan, serta staf dari kantor Kecamatan Penjaringan.
Kepala Polsek Metro Penjaringan Ajun Komisaris Besar Rachmat Sumekar mengatakan, anggota pengamanan tiga pilar rutin patroli setiap hari di tempat yang rawan tawuran, pencurian, penjambretan, atau kriminalitas lainnya.
"Biasanya, menjelang lebaran, kejahatan lebih meningkat karena banyak yang mengambil jalan pintas untuk mendapatkan uang dengan memanfaatkan kelengahan masyarakat yang sering membawa barang dan perhiasan berlebihan pada saat berbelanja," ucapnya kemarin.
Polsektro Penjaringan mendirikan pos pengamanan gabungan di empat titik, yaitu di Pluit, Pejagalan, Muara Baru, dan Kapuk. Menurut Rachmat, ancaman keamanan utama di Pluit adalah penjambretan, di Pejagalan pencurian, di Muara Baru tawuran, dan di Kapuk kebakaran. Pos pengamanan dijaga 24 jam. oleh satu petugas dari tiap pilar.
Polsek Tanjung Priok di Jakarta Utara juga memanfaatkan kemitraan tiga pilar untuk menangkal kejahatan selama Ramadhan. Dari unsur masyarakat, selain bekerja sama dengan Satpol PP di Kecamatan Tanjung Priok, polisi juga menggandeng organisasi masyarakat seperti Kelompok Sadar Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Pokdar Kamtibmas) dan mitra Pembinaan Masyarakat Polsek.
"Ancaman yang khas selama Ramadhan ini tawuran. Kami juga mengantisipasi pemalakan, penodongan, dan penjambretan," ujar Kepala Polsek Tanjung Priok Komisaris Supriyanto.
Salah satu lokasi rawan tawuran adalah Jembatan Hitam di Sunter Agung. Adapun pos pengamanan tiga pilar Tanjung Priok antara lain di Warakas, Kebon Bawang, Sunter Agung, dan Sunter Jaya.
Polsek Tanjung Priok juga akan mendirikan pos pengamanan di Terminal Tanjung Priok jelang Lebaran untuk mengantisipasi ancaman keamanan akibat lonjakan jumlah penumpang bus, termasuk penjambretan dan penipuan.