WUXI, KOMPAS — Kerja sama antara media massa di 10 negara yang tergabung dalam blok Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan China perlu diperluas. Kerja sama yang lebih luas diyakini mampu mempererat hubungan, kesepahaman, dan saling percaya di antara masyarakat 11 negara.
Wakil Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN, AKP Mochtan, saat Forum Kerja Sama Media ASEAN-China, di kota Wuxi, Provinsi Jiangsu, China, Sabtu (12/5/2018), mengatakan, ruang lingkup kerja sama media dari ASEAN dan China selama ini masih berpusat pada peningkatan kapasitas media. Ini di antaranya dengan berbagi ilmu dan pengalaman di antara media.
Ruang lingkup kerja sama ini, menurut dia, memungkinkan dan penting untuk diperluas. Perluasan dengan memanfaatkan pesatnya perkembangan teknologi informasi. Dengan demikian, informasi tentang persahabatan dan kerja sama yang telah terjalin antara ASEAN dan China bisa lebih diketahui publik.
”Tidak hanya masyarakat yang tinggal di perkotaan, tetapi juga meluas hingga masyarakat di pedesaan,” katanya.
Kerja sama juga penting diperluas dalam pembuatan berita, terlebih ketika materi berita menyangkut hubungan ASEAN-China. Kerja sama ini bisa menghasilkan konten berita yang terverifikasi untuk menangkal maraknya berita bohong yang akan menimbulkan mispersepsi dan merusak hubungan ASEAN-China.
Forum Kerja Sama Media ASEAN-China pertama kali digelar dan diikuti 17 media dari ASEAN dan 15 media dari China. Forum digelar oleh ASEAN-China Center (ACC), organisasi yang dibentuk tahun 2011 oleh ASEAN dan China, bekerja sama dengan Grup Penerbit Internasional China dan China Report.
Selain AKP Mochtan, hadir pula dalam forum tersebut Sekjen ACC Yang Xiuping, Wakil Presiden Grup Penerbit Internasional China Lu Cairong, dan Penasihat di Departemen Hubungan Asia Kementerian Luar Negeri China Yang Mu.
Yang Xiuping pun menekankan pentingnya kerja sama media diperluas. Dia melihat media memainkan peranan penting dalam memperkuat kemitraan strategis yang telah terjalin di antara ASEAN dan China. Selain itu, media memainkan peran penting dalam membangun kesepahaman dan saling percaya, di antara masyarakat sepuluh negara di ASEAN dan China.
Dengan relasi ASEAN dan China yang sudah terjalin selama 15 tahun, apalagi pemimpin negara-negara di ASEAN dan China berkomitmen mempererat kerja sama media, menurut dia, memiliki tanggung jawab untuk mendukung hal tersebut.
Untuk itu, dia berharap media senantiasa menyebarkan energi positif dalam kaitan hubungan ASEAN dan China. Media dari ASEAN dan China diharapkan mampu menangkap level baru dari relasi ASEAN-China, menyosialisasikannya ke publik, baik peluang yang bisa diraih publik dari kerja sama itu maupun capaian dan bentuk-bentuk kerja sama yang terjalin.
Selain itu, Yang Xiuping mengharapkan terbentuknya platform khusus yang bisa lebih mudah memfasilitasi kerja sama media ASEAN dan China. Hal lain, dia berharap, perkembangan teknologi informasi dimanfaatkan oleh media untuk mencari pola kerja sama baru di antara media di ASEAN dan China.
Dalam sesi pertemuan antara perwakilan media dari ASEAN dan China, kedua belah pihak sama-sama menyampaikan keterbukaan untuk merajut kerja sama. Kerja sama di antaranya dalam hal peliputan bersama, pertukaran data, pertukaran wartawan, dan bertukar ilmu dan pengalaman dalam menghadapi era digital.
Direktur untuk Divisi Informasi dan Hubungan Masyarakat ACC Vithit Powattanasuk menambahkan digelarnya pertemuan media itu juga bentuk nyata dari salah satu kesepakatan yang telah dicapai para pemimpin negara ASEAN dan China, tahun lalu.
Saat itu, ruang lingkup kerja sama disepakati diperluas ke aspek media dan hubungan masyarakat. Sebelumnya, bidang kerja sama hanya terdiri atas lima bidang, yaitu perdagangan, investasi, turisme, pendidikan, dan budaya.
Sekalipun kerja sama di bidang media baru disepakati tahun lalu, Vithit mengatakan, sejak tiga tahun lalu ACC sudah menginisiasi kunjungan media dari ASEAN ke China dan sebaliknya media China ke negara-negara ASEAN. Kunjungan media ini menjadi agenda rutin yang digelar ACC setiap tahun.
Tahun ini, sebelum Forum Kerja Sama Media ASEAN-China digelar, media dari sepuluh negara di ASEAN juga diajak mengunjungi sejumlah kota di China, yaitu Shanghai, Jiaxing, Shaoxing, Hangzhou, dan Wuxi. Kunjungan media ini berlangsung selama delapan hari, dari 4 Mei hingga 11 Mei 2018.
Selama ini, China merupakan salah satu mitra strategis dari ASEAN. Tahun 2016 sebagai gambaran, China menjadi mitra dagang terbesar ASEAN dengan nilai perdagangan mencapai 368 miliar dollar AS. Kemudian China menjadi negara keempat terbesar yang menanamkan investasinya di sepuluh negara yang tergabung di ASEAN dengan nilai 9,8 miliar dollar AS.