JAKARTA, KOMPAS - Dua pekan jelang bulan Ramadhan, PD Dharma Jaya memastikan stok daging sapi aman. Pekan ini, lebih dari seratus sapi hidup masuk pesanan awal PD Dharma Jaya dari Nusa Tenggara Timur, yang akan disusul gelombang pesanan berikutnya hingga nantinya mencapai 2.500-an ekor sapi hidup.
Senin (30/4), PD Dharma Jaya memulai pesanan sapinya. "Kami lakukan pre order 100 sampai 150 ekor sapi," kata Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati di Jakarta, Minggu (29/4).
Di kandang PD Dharma Jaya pekan ini tersedia 70 ekor sapi kuping sobek asal NTT siap potong. BUMD pangan itu bertugas menyediakan daging sapi.
"Tahun 2016 kami mendatangkan 2.806 ekor sapi. Tahun 2017, kami datangkan 2.500 ekor sapi. Tahun ini jumlahnya kurang lebih sama tahun lalu. Biasanya, dekat-dekat bulan puasa kami melakukan pre order (PO) 200 sampai 250 ekor per sekali datang," kata Marina.
Kemampuan Dharma Jaya mendatangkan sapi hidup asal NTT itu terkait kerja sama pangan Pemprov DKI Jakarta dan Pemprov NTT yang dibuat saat Gubernur DKI dijabat Joko Widodo, yang lalu dilanjutkan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama.
Setiap bulan Ramadhan dan dan Idul Fitri, kebutuhan daging sapi memang melonjak. Kebutuhan daging sapi di Jakarta per harinya sebanyak 250-300 ekor.
Seluruh kebutuhan itu, kata Marina, tak bisa dipenuhi Dharma Jaya saja. Ada pengusaha dan pedagang yang turut menjual daging memenuhi kebutuhan.
Selain untuk masyarakat umum, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menyediakan daging sapi bagi warga berpenghasilan rendah dan penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Dua tahun terakhir, Dharma Jaya juga mendatangkan daging sapi beku dari Selandia Baru dan Australia. Untuk bulan puasa tahun ini, didatangkan 600-an ton daging sapi beku. Selain itu, 2.500-an sapi hidup asal NTT.
Pekan ini, tiga kontainer berisi 25 ton sudah datang, sedangkan satu kontainer sedang dibongkar. Dua kontainer akan datang, Senin ini. "Sebanyak 20 kontainer lagi akan datang bertahap sampai awal Juni," ujar Marina.
Stok dan harga
Selain memastikan ketersediaan daging sapi, PD Dharma Jaya juga turut berperan mengendalikan harga. Salah satu caranya, berupaya menyuplai daging dan memenuhi kebutuhan daging masyarakat berpenghasilan rendah yang tinggal di rusunawa ataupun para "pasukan oranye" petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU), serta siswa pemegang KJP dengan harga terjangkau.
Impor daging beku dan mendatangkan sendiri sapi hidup dari NTT juga bagian dari upaya mengendalikan harga itu. Secara nominal, harga dijaga tetap di bawah Rp 90.000 atau di bawa Rp 100.000 per kilogramnya.
Sandiaga Uno, Wakil Gubernur DKI Jakarta dalam acara peluncuran kerja sama Dharma Jaya dengan supermarket Lulu di Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (28/4), mengapresiasi kinerja Dharma Jaya. Apresiasi itu khususnya pada kemampuan memenuhi kebutuhan daging untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan warga umum dengan harga terjangkau.
Kerja sama itu memastikan harga daging sapi di supermarket Lulu tetap Rp 99.000 per kilogram. "Ini dijamin selama bulan suci Ramadhan sampai Idul Fitri," Sandiaga.
Itu sekaligus menghapus anggapan bahwa daging sapi akan naik selama bulan Ramadhan. Kebijakan itu disebut Sandiaga akan dirasakan masyarakat secara nyata.
Selain di supermarket itu, daging sapi dengan harga di bawah Rp 100.000 per kilogramnya juga bisa dibeli secara daring melalui laman http://belidaging-dj.com.