13 Guru Korban Kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata Dievakuasi
Oleh
Fabio M Lopes Costa
·2 menit baca
TIMIKA, KOMPAS — Sebanyak 13 dari 18 guru yang menjadi korban kekerasan kelompok kriminal bersenjata di Kampung Aroanop, Distrik Tembagapura, Papua, berhasil dievakuasi oleh anggota TNI AD ke Timika, Kamis (19/4/2018). Proses evakuasi belasan guru ini menggunakan helikopter milik Kodam XVII/Cenderawasih.
Kegiatan evakuasi para guru dipimpin langsung Kolonel Frits Pelamonia. Turut serta Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Muhammad Aidi dalam kegiatan kemanusiaan di Aroanop.
Muhammad saat dihubungi dari Jayapura mengatakan, 13 guru yang dievakuasi terdiri dari 7 perempuan dan 6 laki-laki. Salah satu dari 7 guru perempuan tersebut yang berinisial MM menjadi korban pelecehan seksual dari beberapa anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB).
”Rencananya kami akan mengevakuasi lima guru lainnya dari Aroanop ke Timika dengan helikopter pada Jumat esok. Sementara seorang guru yang menjadi korban pelecehan seksual akan divisum di salah satu rumah sakit di Timika,” kata Muhammad.
Ia menuturkan, KKB melakukan tindakan kekerasan terhadap 18 guru kontrak tersebut pada Jumat (13/4). Selain itu, kata Muhammad, anggota kelompok itu juga merampas telepon seluler, laptop, dan sejumlah barang berharga milik guru.
”Saat ini kondisi di Aroanop kondusif karena 50 anggota kami berhasil mengusir KKB di Aroanop pada Kamis kemarin,” ujarnya.
Rano Samsul, salah satu guru yang berhasil dievakuasi, mengungkapkan, sebanyak 20 anggota KKB yang menyandera mereka di Aroanop.
”Mereka mengancam kami dengan senjata api dan panah. Para guru dipukul dan ditendang hingga mengalami memar di sejumlah bagian tubuh. Kami semua mengalami trauma mendalam atas perbuatan KKB,” ujar Rano.