Kecepatan Kendaraan Bisa Dipacu hingga 80 Km Per Jam
TANGERANG, KOMPAS - Uji coba pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil-genap di ruas Jalan Tol Jakarta-Tangerang pada hari kedua, Selasa (17/4/2018), dinilai mampu mengurai kemacetan dan memperlancar laju kendaraan di tol.
Kecepatan kendaraan ternyata bisa dipacu hingga 80 kilometer (km) per jam dan itu melampaui target yang diharapkan 50 km per jam. Padahal dalam kondisi sebelum penerapan sistem ganjil-genap, kecepatan hanya bisa 25 km per jam.
Direktur Prasarana Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Risal Wasal di Tangerang, Selasa (17/4/2018), mengonfirmasi, kecepatan kendaraan di ruas tol Jakarta-Tangeran (Janger) saat penerapan sistem ganjil- genap ini dapat dipacu hingga 80 km per jam.
Menurut Risal, peningkatan kecepatan kendaraan di jalan tol menjadi salah satu indikator keberhasilan kebijakan untuk menerapkan pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil-genap untuk berkendara di jalan tol.
Sebelumnya Kepala BPTJ Bambang Prihartono berharap, ketika sistem ganjil-genap diharapkan bisa memacu kendaraan hingga 50 km per jam. Artinya ada peningkatan kecepatan 100 persen dari sebelumnya yang hanya 25 km per jam.
Harapan Bambang itu terlampaui. Menurut dia, sistem ganjil-genap di jalan berbayar dilakukan demi mengembalikan fungsi jalan tol. Salah satu indikator jalan tol yaitu kecepatan kendaraan bisa dipacu minimal 60 km per jam.
Uji coba pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil-genap ruas tol Jakarta-Tangerang (Janger) telah dimulai pada Senin (16/4/2019) di Pintu Tol Kuncir II dan Tangerang II (Kebon Nanas).
Kebijakan itu berlaku hingga Jumat pada pukul 06.00 - 09.00, kecuali hari libur. Selain ganjil genap, lajur khusus bus dan pelarangan kendaraan angkutan barang bersumbu roda tiga diberlakukan bersamaan.
Ganjil genap juga berlaku di Pintu Tol Cibubur II ruas Tol Jagorawi. Akan tetapi, di sana tidak berlaku pembatasan angkutan barang. Uji coba serupa di ruas Tol Jakarta-Cikampek yang telah dilakukan sejak 12 Maret, pun tetap dilanjutkan.
"Hari ini jumlah masyarakat yang belum tahu ada kebijakan ganjil genap di Pintu Tol Kunciran II jauh berkurang dibanding kemarin saat hari pertama," tutur Risal.
Pantauan Kompas, pada hari kedua terdapat tambahan rambu-rambu lalu lintas yang menginformasikan pemberlakuan kebijakan ganjil-genap yang dipasang petugas kepolisian. Terdapat satu papan yang ditaruh di persimpangan jalur yang mengarah ke pintu tol Kuncir II.
Selain itu, terdapat dua petugas yang mengangkat papan pemberitahuan kebijakan ganjil genap. Kemarin, papan rambu kebijakan ganjil-genap tidak ada, pemberitahuan hanya mengandalkan papan informasi elektronik yang infonya berubah setiap 15 menit.
Wakil Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Tangerang Komisaris Polisi Triyani mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan instansi terkait untuk terus melakukan sosialisasi ke masyarakat secara langsung.
Sosialisasi juga akan dilakukan dengan penambahan papan rambu - rambu lalu lintas yang menginfokan pemberlakuan ganjil-genap di tol.
"Uji coba ini kan termasuk sosialisasi juga. Jadi wajar kalau masyarakat banyak yang masih belum tahu. Masih ada waktu dua minggu dan saya rasa waktu itu cukup untuk sosialisasi," kata Triyani.
Triyani mengatakan, saat pemberlakuan ganjil-genap di pintu tol Kunciran II, masyarakat yang kendaraannya tidak dapat melintas dapat masuk dari pintu tol lain, seperti Karawaci atau Green Lake.
Masyarakat juga bisa memanfaatkan jalur arteri seperti Jalan Raya Serpong dan Jalan Raya Cileduk.
Berkurang 28 persen
Adapun Risal mengatakan, pemberlakuan ganjil-genap di ruas tol Janger pada Senin (16/4/2018) mampu mengurangi volume kendaraan yang melintas sebesar 28 persen.
Jumlah kendaraan yang masuk ruas Jalan Tol Janger melalui Pintu Tol Kunciran II dab Tangerang II pada pukul 06.00 - 09.00 sebelum pemberlakuan ganjil-genap berjumlah 6.194 kendaraan. Pada Senin (16/4/2018), jumlah kendaraan yang melintas hanya 4.454 kendaraan.
"Kendaraan pribadi yang berangkat lebih awal, yaitu pada pukul 04.00-06.00 kemarin jumlahnya meningkat 8,78 persen dari yang sebelumnya 3.121 kendaraan menjadi 3.395 kendaraan," kata Risal.
Menurut Risal, total kendaraan yang dialihkan dari Pintu Tol Kunciran II dan Tangerang II saat pemberlakuan ganjil genap kemarin mencapai 743 kendaraan.
"Jumlah penumpang bus transjabodetabek premium dari Tangerang ke Jakarta ada 719 penumpang dari 12 bus yang beroperasi. Kalau satu mobil dihitung isinya dua orang, berarti ganjil genap sudah berhasil mengurangi sekitar 300 kendaraan pribadi di jam sibuk," kata Risal.
Meski begitu, Risal mengatakan hingga saat ini di pemberlakuan ganjil - genap di ruas Tol Janger dan Jagorawi belum dilengkapi penyediaan kantung parkir kendaraan dengan tarif flat seperti yang ada di ruas tol Jakarta - Cikampek.
"Untuk ganjil - genap di tol janger dan jagorawi, kami memang belum bekerja sama dengan beberapa mal terkait kantung parkir. Untuk di pintu tol Cibubur II, bus berangkat langsung dari beberapa perumahan," kata Risal.
Tambah padat
Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Kota Tangerang Ismu Hartono menyampaikan, ada pengaruh pemberlakuan ganjil - genap di tol janger terhadap kepadatan lalu lintas di jalan arteri.
"Untuk Jalan Daan Mogot kemarin memang lebih ramai, tetapi tidak terlalu signifikan. Peningkatan volume kendaraan tidak sampai 30 persen," tutur Ismu.
Ismu mengatakan, jalan arteri tidak akan bertambah padat secara signifikan saat pemberlakuan ganjil genap di tol karena jalan alternatif yang tersedia cukup banyak.
"Bus Transjabodetabek premium kami juga sudah ada sebelum ada kebijakan ganjil-genap ini. Bus berangkat dari Tangerang City," ujar Ismu.
Ihwal jalan arteri yang bertambah padat setelah pembatasan dengan sistem ganjil-genap di tol, Risal mengatakan, pemerintah ingin mengalihkan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum.
"Kami memang lebih menginginkan masyarakat memilih angkutan massal. Itu agar jalanan lebih lanjar. Ini juga sekaligus untuk melatih diri kita saat perhelatan ASIAN GAMES Jakarta-Palembang 2018. Ada persyaratan waktu tempuh maksimal bagi atlet dari satu arena pertandingan (venue) ke venue yang lain," ujar Risal.