JAYAPURA, KOMPAS — Warga yang bermukim di tiga kabupaten di Papua merasakan dampak gempa bumi di wilayah Papua Niugini yang berkekuatan M 7,4 pada Senin (26/2) pukul 02. 44 WIT. Ketiga daerah tersebut adalah Jayawijaya, Boven Digoel, dan Merauke.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Welliam Manderi saat ditemui di Jayapura pada Senin siang.
Welliam mengatakan, dari hasil pelaporan di lapangan, warga di ketiga wilayah ini merasa getaran yang cukup kuat akibat dampak dari gempa di Papua Niugini.
Diketahui gempa di darat terjadi pada koordinat episenter 6,10 Lintang Selatan dan 142,70 Bujur Timur pada kedalaman 17 kilometer. Tepatnya berlokasi di darat Papua Niugini pada jarak 266 kilometer dari arah tenggara Boven Digoel atau 450 kilometer arah tenggara Kota Jayapura.
”Warga merasa panik dan berhamburan keluar dari rumahnya. Hingga saat ini kami belum mendapatkan informasi terkait ada korban luka atau bangunan milik warga yang mengalami kerusakan karena gempa,” ujar Welliam.
Ia menuturkan, daerah Mindiptanah di Boven Digoel menjadi titik terdekat di Papua dengan pusat gempa.
”Saat ini, tim dari Polres Boven Digoel bersama pemda setempat telah menuju Mindiptanah. Mereka akan melihat kondisi warga di sana pascagempa,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Moch Riyadi mengatakan, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas New Guinea Highland (NGH) Fold and Thrust Belt.
Ia mengimbau masyarakat di Provinsi Papua tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
BPBD masih mencatat jumlah bangunan, baik fasilitas publik maupun rumah warga, yang mengalami kerusakan. Diperkirakan kerugian yang dialami warga mencapai ratusan juta rupiah. Belum ada laporan dari Boven Digoel mengenai adanya korban luka dan tewas.