Belum Pernah Sebesar Ini Perhatian Pemerintah terhadap Citarum
Oleh
Benediktus Krisna Yogatama
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Dua menteri koordinator, yakni Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto hadiri Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Penataan Sungai Citarum di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (16/1). Ini menjadi bentuk keseriusan pemerintah pusat untuk membenahi Sungai Citarum. Bahkan, perhatian pemerintah pusat untuk menangani persoalan Sungai Citarum dinilai belum pernah sebesar ini sebelumnya.
Selain Luhut dan Wiranto, turut hadir antara lain Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat Anang Sudarna, Bupati Bandung Dadang Nasser, dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Luhut mengatakan, Sungai Citarum punya peran yang sangat besar, baik untuk masyarakat Jawa Barat maupun masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Maka dari itu, pembenahan Sungai Citarum yang kini sangat kotor kehitaman dan tercemar berat perlu segera dilakukan.
”Sesuai aturan yang pembenahan sungai itu berada di bawah tugas pokok dan fungsi Kemenko Kemaritiman. Tanggung jawab kami untuk membenahi Citarum,” ujar Luhut.
Tanggung jawab kami untuk membenahi Citarum.
Sungai terpanjang di Jawa Barat dengan panjang 297 kilometer itu membentang dari hulunya Situ Cisanti, Kabupaten Bandung, hingga berakhir di Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Sungai itu menghidupi total 27 juta orang di bantaran daerah aliran sungai (DAS).
Citarum juga mengaliri tiga waduk, yakni Saguling, Cirata, dan Jatiluhur. Air di tiga waduk itu diolah untuk menjadi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kekuatan 1.800 megawatt untuk mengaliri listrik Jawa-Bali.
Air Citarum juga digunakan untuk irigasi sekitar 420.000 hektar sawah di Purwakarta, Karawang, Subang, dan Indramayu yang merupakan lumbung padi nasional. Sebanyak 80 persen air baku Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di DKI Jakarta juga menggunakan air Sungai Citarum.
”Begitu besar manfaat Sungai Citarum ini membuat kita harus membenahinya,” ujar Luhut.
Kami sikat semua yang melanggar hukum.
Wiranto mengatakan, kehadirannya adalah untuk menegaskan aspek penegakan hukum. Hal ini karena banyak praktik pelanggaran hukum, seperti pembuangan limbah dan perambahan hutan yang dilakukan, sehingga turut merusak lingkungan hidup sekitar Citarum.
”Kami sikat semua yang melanggar hukum,” ujar Wiranto.
Founder Greeneration Indonesia Bijaksana Junero mengatakan, kedatangan dua menko dalam rapat ini dan presiden dalam rapat Selasa petang ini menunjukkan keseriusan pemerintah untuk membenahi Citarum.
”Rasanya belum pernah sebesar ini perhatian pemerintah kepada Citarum,” ujar Junero.