Mugabe Dikudeta dan Dikenai Tahanan Rumah
HARARE, RABU – Militer Zimbabwe, Rabu (15/11), akhirnya mengumumkan bahwa Presiden Robert Mugabe (93) dan istrinya telah dikenai tahanan rumah. Militer berjanji untuk menjaga keamanan mereka.
Pengumuman itu terjadi sehari setelah militer mengerahkan kekuatannya, mulai dari pengerahan personil hingga tank-tank atau kendaraan tempur lainnya untuk memblokade jalan menuju rumah dinas Mugabe.
Sejak Selasa (14/11), tentara berpatroli di jalan-jalan di Harare, ibu kota Zimbabwe. Situasi itu memunculkan spekulasi bahwa militer akan mengudeta Mugabe yang ingin menjadi presiden seumur hidup.
Militer menguasai seluruh kantor pemerintah dan terus berpatroli di jalan-jalan ibu kota Harare.
Militer menguasai seluruh kantor pemerintah dan terus berpatroli di jalan-jalan ibu kota setelah sebuah kerusuhan pada Selasa malam yang mencakup pengambilalihan lembaga penyiaran negara.
Ketika publik berspekulasi tentang sebuah adanya kudeta, militer justru memuji kepemimpinan Mugabe dan mengatakan tidak ada upaya kudeta.
Dalam sebuah pidato kepada negara setelah merebut Zimbabwe Broadcasting Corporation, Mayor Jenderal Sibusiso Moyo, Rabu (15/11), mengatakan, militer mengincar "penjahat" di sekitar Mugabe.
Militer Zimbabwe akan menjamin keselamatan Robert Mugabe dan keluarganya
Militer, demikian Moyo, akan menjamin keselamatan Mugabe dan keluarganya. "Militer tidak sedang mengambil alih kekuasaan," ujar Moyo yang membacakan pernyataan.
"Kami justru ingin memastikan kepada seluruh bangsa bahwa Presiden dan keluarganya aman-aman saja dan kami menjamin keamanan mereka," kata Moyo.
Moyo menambahkan "segera setelah kami menyelesaikan misi kami, kami berharap situasinya akan kembali normal."
Juru bicara militer meminta gereja untuk berdoa bagi bangsa. Dia mendesak pasukan keamanan lainnya untuk "bekerja sama demi kebaikan negara kita," dengan memperingatkan bahwa "setiap provokasi akan mendapat tanggapan yang pas."
Namun, para pendukung militer memuji aksi para serdadu Zimbabwe sambil mengatakan telah terjadi “kudeta tak berdarah” terhadap Mugabe, presiden tertua di dunia itu.
Para pendukung militer itu tidak lain adalah masyarakat yang selama ini tidak menyukai pemerintahan otoriter Mugabe dan keluarganya, yang menguasai sebagian besar bisnis dan ekonomi negara itu.
Ketika tentara bersenjata menggerakkan kendaraan lapis baja bersiaga di sejumlah lokasi strategis dan vital di Harare, warga mengantre di bank untuk menarik uang tunai.
Untuk pertama kalinya, Afrika Selatan menuding militer Zimbabwe telah melawan Presiden Robert Mugabe, salah satu penguasa otoriter terlama di dunia.
Warga melihat ponsel mereka untuk membaca tentang pengambilalihan tentara dan yang lainnya pergi bekerja atau ke toko.
Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, yang mengabarkan bahwa dia sudah berbicara dengan Mugabe, yang "baik hati", namun memastikan bahwa sekutunya itu “berada di dalam rumahnya”.
Untuk pertama kalinya, Afrika Selatan menuding militer telah melawan Mugabe, salah satu penguasa otoriter terlama di dunia.
Mugabe telah berkuasa sejak kemerdekaan Zimbabwe dari kekuasaan minoritas kulit putih pada 1980, di mana saat itu ia menjadi perdana menteri.
Walau dinyatakan militer bahwa Mugabe dan istrinya, Grace, berada di dalam rumah, tetapi tidak diketahui secara pasti di mana mereka berada kecuali kemungkinan dalam tahanan militer.
Zuma mengatakan, dia akan mengirim menteri pertahanan dan keamanan negara ke Zimbabwe untuk bertemu Mugabe dan militer di sana.
Menurut Zuma, dia berharap tentara Zimbabwe akan menghormati konstitusi dan bahwa situasi "akan dikendalikan" dengan baik.
Juru bicara Pretoria mengatakan, dari pembicaraan dengan Zuma, Mugabe berkata bahwa dia berstatus sebagai tahanan rumah.
"Presiden Zuma menegaskan Presiden Mugabe baik-baik saja," kata pernyataan Afrika Selatan.
Menurut Afrika Selatan, kudeta oleh militer kepada Mugabe mendapat perhatian serius dari Zuma.
Setelah Robert Mugabe dikudeta dan dikenai tahanan rumah, Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa ditunjuk menjadi pelaksana tugas presiden.
Robert Gabriel Mugabe, nama lengkapnya, lahir pada 21 Februari 1924, dan duduk di pemerintahan Zimbabwe pertama kali sebagai perdana menteri pada 1980.
Jabatan sebagai presiden dimulai pada 31 Desember 1987 atau setidaknya ia telah menjadi presiden selama 40 tahun terakhir.
Pada Oktober 1987, Parlemen Zimbabwe memutuskan mengubah konstitusi yang semula sistem parlementer menjadi presidential.
Jabatan presiden tidak lagi bersifat seremonial, tetapi diperkuat menjadi pemegang kekuasaan eksekutif.
Setelah Mugabe dikudeta dan dikenai tahanan rumah oleh militer Zimbabwe, Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa ditunjuk menjadi pelaksana tugas presiden. (AP/AFP/REUTERS)