AS Setujui Penjualan Sistem Pertahanan Rudal THAAD kepada Arab Saudi
AS akan menjual sistem pertahanan anti rudal balistik THAAD kepada Arab Saudi. Harganya ialah 15 miliar dollar AS atau Rp 202,6 triliun.
Oleh
A Tomy Trinugroho
·2 menit baca
WASHINGTON, JUMAT — Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Jumat (6/10), menyatakan bahwa Departemen Luar Negeri negara itu telah menyetujui kemungkinan penjualan sistem pertahanan antirudal terminal high altitude area defense atau THAAD kepada Arab Saudi. Harganya diperkirakan mencapai 15 miliar dollar AS atau Rp 202,6 triliun.
Persetujuan itu membuka jalan bagi Arab Saudi untuk membeli 44 peluncur THAAD dan 360 rudalnya, demikian pula kelengkapan stasiun pengendali dan radar sistem itu. ”Penjualan ini meningkatkan keamanan nasional dan kepentingan kebijakan luar negeri AS serta mendukung keamanan jangka panjang Arab Saudi ataupun kawasan Teluk dalam menghadapi Iran serta ancaman lainnya,” kata Badan Kerja Sama Keamanan Departemen Pertahanan AS dalam pernyataan.
Arab Saudi dan AS sangat memberi perhatian terhadap apa yang mereka sebut sebagai perilaku agresif Iran di Timur Tengah.
Iran memiliki salah satu program pengembangan rudal balistik terbesar di Timur Tengah, yang merupakan bentuk pertahanan Teheran menghadapi AS, sejumlah negara Arab Teluk, dan Israel.
Sistem rudal THAAD merupakan alat pertahanan untuk menghadapi ancaman serangan rudal balistik.
Stasiun televisi Arab Saudi, Al-Arabiya, Kamis (5/10), melaporkan bahwa negara itu sudah menyetujui rencana pembelian sistem rudal darat ke udara S-400 dari Rusia. Hal ini disampaikan saat Raja Salman berkunjung ke Russia pada Kamis—kunjungan pertama pemimpin Kerajaan Arab Saudi ke Moskwa.
Perusahaan Lockheed Martin Co merupakan kontraktor utama sistem THAAD. Adapun penerapan sistem THAAD dikerjakan terutama oleh Raytheon Co.
AS memasang THAAD di Korsel pada tahun ini. Tujuannya adalah mengantisipasi serangan rudal oleh Korea Utara. Pemasangan THAAD di Korsel mengundang kecaman dari China karena sistem radarnya mampu menembus masuk ke wilayah China. (REUTERS)