Korut Luncurkan Rudal Balistik Antarbenua, Los Angeles Masuk dalam Jangkauan
Rudal antarbenua diluncurkan oleh Korut, Jumat malam. Kota Los Angeles di Amerika Serikat masuk dalam jangkauan rudal ini.
Oleh
A Tomy Trinugroho
·2 menit baca
PYONGYANG, SABTU — Korea Utara meluncurkan rudal pada Jumat (28/7) malam. Para ahli menilai, rudal ini memiliki kemampuan untuk menghantam Los Angeles, Amerika Serikat.
Korut mengonfirmasi peluncuran itu pada Sabtu (29/7). Kantor berita negara tersebut menyatakan, peluncuran rudal merupakan peringatan keras bagi AS. Pemimpin Korut Kim Jong Un mengatakan, rudal yang diluncurkan pada Jumat membuktikan bahwa AS berada dalam jangkauan serangan.
Kantor berita Korut, Korean Central News, menyebutkan, Kim sangat puas setelah rudal Hwasong-14, yang pertama kali diluncurkan pada 4 Juli, mencapai ketinggian 3.725 kilometer dan melesat sejauh 998 kilomtere dari titik peluncurannya. Rudal kemudian jatuh di perairan dekat Jepang.
Kecaman Trump
AS mengecam aksi Korut meluncurkan rudal. ”Dengan mengancam dunia, persenjataan dan uji coba rudal itu telah mengisolasi Korut, memperlemah ekonomi mereka. AS akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan tanah AS dan melindungi sekutu-sekutu kami di wilayah tersebut,” tutur Presiden AS Donald Trump dalam sebuah pernyataan.
Menteri Pertahanan Korea Selatan Song Young-moo, Sabtu (29/7), menyatakan dalam konferensi pers bahwa Seoul akan menyiapkan langkah-langkah untuk mencegah ancaman nuklir dari Korut.
Peluncuran rudal oleh Korut pada malam hari adalah tidak biasa. Hal ini kian menambah kejengkelan AS, Korsel, serta Jepang terhadap Korut, yang terus melanjutkan pengembangan senjata nuklir serta rudal balistik antarbenua (ICBM).
Kepala Staf Gabungan AS Jenderal Joseph Dunford dan Panglima Komando Pasifik AS Laksamana Harry Harris berbicara lewat telepon dengan Kepala Staf Gabungan Korsel Jenderal Lee Sun-jin. Mereka membahas kemungkinan respons militer terhadap aksi Korut.
Menurut Kantor Kepala Staf Gabungan Korsel, rudal Korut itu diluncurkan dari Provinsi Jangang, Korut, pada pukul 23.41 waktu setempat atau 21.41 WIB. Rudal yang diduga dari sebuah kelas ICBM itu terbang lebih dari 1.000 kilometer dan mencapai ketinggian 3.700 kilometer.
Jeffrey Lewis dari Middlebury Institute of International Studies yang berbasis di California, AS, menyatakan, peluncuran itu menunjukkan Los Angeles berada dalam jangakuan rudal korut. Namun, kota New York, Washington, dan Chicago berada di luar jangkauan rudal. (REUTERS/AP)