SEMARANG, KOMPAS — Karya kartunis Indonesia mendominasi lomba kartun Astra Motor International Cartoon Contest (AMICC) 2017 di Kota Semarang, Jawa Tengah. Para pemenang kebanyakan memadukan isu lingkungan dengan etika berlalu lintas.
Komisioner Lomba AMIICC 2017, Jitet Koestana, Selasa (25/4), saat mengumumkan kartun pemenang di Semarang, mengatakan, beretika dalam berlalu lintas demi lingkungan yang baik, bebas polusi, dan nyaman menjadi tema global yang disepakati pengguna transportasi, bukan hanya di Asia, melainkan juga di Amerika, Eropa, kawasan Timur Tengah, dan Australia.
“Dari segi teknik, hampir semua kartunis punya kapasitas yang mumpuni dalam mendesain gambar. Tidak jarang banyak sekali ide-ide yang mengejutkan muncul. Namun, ide-ide itu kadang lepas dari tema besar soal transportasi yang ramah lingkungan,” ujarnya.
AMIIC 2017 merupakan kerja sama Astra Motor International dengan Semarang Cartoon Club (SECAC) untuk lomba kartun bertema transportasi dengan subtema etika berlalu lintas. Pada ajang ini, juara pertama diraih Ashady (Indonesia), bersanding dengan karya Sun Shen Ying (China) sebagai juara kedua, dan Supriatin (Indonesia) sebagai juara ketiga.
Selain tiga pemenang, juri juga memilih lima peraih penghargaan dan satu kartun spesial. Lima kartun yang memperoleh penghargaan terdiri dari kartun Wahyu Kokkang (Indonesia), M Syaifuddin Ifoed (Indonesia), Marian Avramescu (Romania), Luis Eduardo Leon (Kolombia), dan Alexander Dubovsky (Ukraina). Satu penghargaan dari SECAC, yakni karya Horia Crisan dan Bogdan Petry dari Romania. Karya duet Crisan dan Petry ini unik, mengenai para bidadari menyeberangkan anak-anak di atas awan, seraya menyetop pesawat terbang.
Jitet mengakui, tidak mudah memilih para pemenang di tengah karya-karya kartun yang bagus. Kartun peserta lomba berasal dari 66 negara itu telah diseleksi menjadi sekitar 300 kartun dari jumlah awal 1.404 karya kartun. Keputusan itu disepakati oleh lima juri, yakni Jitet Koestana, Darminto Sudarmo, Totok Roesmanto, Pramono R Pramoedja, dan Dian Feng Shui.
Imajinatif
Karya kartun Ashady menggambarkan lampu lalu lintas yang dapat dikendalikan dari jarak jauh. Sementara itu, kartun karya Sun Shen Ying melukiskan polisi menghentikan mobil yang mengeluarkan asap hitam. Kepada si sopir, polisi menunjukkan asap hitam telah menambah garis hitam pada lengkungan pelangi yang melingkari angkasa.
Adapun karya kartun Supriatin yang menjadi juara ketiga dinilai tim juri imajinatif. Kartun ini menggambarkan keluarga miskin yang tidur di kolong jembatan tol. Ketika keluarga ini tidur, mereka memasang tanda larangan membunyikan klakson untuk semua pengendara lalu lintas di jalan tol yang melintas di atas kolong jembatan tol.
Anggota komisioner juri lomba AMICC 2017, Darminto M Sudarmo, mengemukakan, karya kartun peserta dari sejumlah negara telah memberi gambaran mengenai karakter masing-masing bangsa. Sebagai kartun, karya kartunis Asia lebih mudah dipahami dengan tema-tema yang bernas dan mengena. Sebaliknya, karya kartunis luar negeri, terutama dari Eropa timur, memerlukan sedikit cara berpikir supaya segera mengenali kelucuan kartun-kartunnya.
Selain menetapkan pemenang dan peraih penghargaan, 250 kartun yang bernas, lucu, dan mewakili 66 negara itu akan dipamerkan dalam pameran kartun internasional. Pameran akan digelar di Swalayan Sriratu, Jalan Pemuda, Kota Semarang, 8-12 Mei.