MEMPAWAH, KOMPAS-Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan sangat penting untuk merangsang investasi dan aktivitas ekonomi di daerah. Pada hari ketiga, kunjungan kerja ke Kalimantan Barat, Presiden Joko Widodo meresmikan pembangkit listrik berdaya total 500 Megawatt yang tersebar di delapan provinsi dari Kabupaten Mempawah, Kalbar, Sabtu (18/3).
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Mobile Power Plant (MPP) yang diresmikan Presiden Jokowi adalah:
MPP Jeranjang-Lombok (Nusa Tenggara Barat) dengan daya 2x25 MW yang telah beroperasi sejak tanggal 27 Juli 2016
MPP Air Anyir-Bangka (Bangka Belitung) dengan daya 2x25MW mulai beroperasi 13 September 2016
MPP Tarahan (Lampung) berdaya 4x25MW mulai beroperasi 29 September 2016
MPP Nias berdaya 1x25MW mulai beroperasi 31 Oktober 2016
MPP Pontianak berdaya 4x25 MW mulai beroperasi 8 November 2016
MPP Balai Pungut (Riau) berdaya 75MW mulai beroperasi 13 November 2016
MPP Suge–Belitung (Bangka Belitung) berdaya 1x25MW (Roll Suge) mulai beroperasi 22 November 2016
MPP Paya Pasir Medan (Sumatera Utara) berdaya 75MW (Roll Paya Pasir) mulai beroperasi 9 Desember 2016.
Dalam perjalanan menuju Mempawah dari Singkawang dengan berkendaraan mobil, Presiden dan Ibu Negara Nyonya Iriana Joko Widodo singgah terlebih dahulu di Desa Sungai Kunyit, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah untuk menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Pemberian Makanan Tambahan (PMT), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan, sore hari nanti, setelah meresmikan PLTG MPP, Presiden dan Ibu Iriana bersama rombongan akan kembali ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan RJ-85 melalui Bandara Internasional Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.
Turut menyertai Presiden dan Ibu Iriana dalam perjalanan menuju Mempawah, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, dan Gubernur Kalimantan Barat Cornelis.