Atalarik Syach mengenang sahabatnya sesama selebritas, Donny Kesuma, yang humoris dan jahil, tapi tak pernah menyakiti.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemakaman mendiang aktorDonny Kesuma di TPU Tanah Kusir berlangsung pada Rabu (20/3/2024) sekitar pukul 11.30 WIB. Keluarga dan kerabat mengiringi kepergian Donny dengan doa dan isak tangis.
Para sahabat dan keluarga mengenang Donny Kesuma sebagai sosok yang humoris dan murah hati. Aktor sekaligus mantan atlet softball nasional tersebut berpulang karena lemah jantung di usia 55 tahun pada Selasa (19/3) pukul 19.19 WIB di Rumah Sakit Primaya, Bekasi.
Sepupu Donny, Derry Wanta (46), mengenang almarhum sebagai figur humoris. Ia kerap mengulurkan tangan tanpa diketahui publik. ”Waktu ayah saya meninggal, tahun 2001, Donny yang mengurus. Saya enggak tahu dan merasa berdosa belum sempat membalas kebaikannya,” ucapnya.
Derry dan saudara-saudaranya mengecap banyak kenangan manis dengan Donny yang dikenal atletis dan mahir meramaikan suasana itu. Setiap Lebaran, mereka biasa berkumpul di kampungnya, Cibatu, Garut, Jabar. Derry terkejut saat menerima kabar duka karena selama ini mengetahui pesohor tersebut masih sehat.
”Senang soalnya baik-baik saja. Saya kaget. Cepat sekali meninggal, tapi pemakaman ramai. Saya yakin karena kebaikannya,” katanya.
Akhir pekan lalu, Donny sempat dirawat di Rumah Sakit St Carolus, Jakarta. Ia menyusul ibundanya yang wafat sekitar enam bulan silam.
”Mungkin juga jadi pemicu karena psikis. Kehilangan orangtua yang sangat dicintainya. Memang, jantungnya juga kurang berfungsi dengan baik,” kata Derry.
Kesehatan Donny sebenarnya sempat meningkat. Terlebih, Derry menganggap penyakit kerabatnya itu diyakini masih bisa ditangani.
Atalarik Syach yang sama-sama menggeluti dunia model menganggap Donny humoris dan jahil, tetapi leluconnya tak pernah menyakiti. ”Separuh karier saya barengan almarhum. Salah satu bintang olahraga yang sukses berkecimpung dalam perfilman,” ujarnya.
Arik, demikian ia disapa, mengingat sahabatnya itu sebagai sosok yang kerap mengayominya sebagai kakak dan bangga dengan prestasi Donny. “Mengharukan. Kenangannya kalau kerja sama-sama selalu indah. Terakhir, ketemu sebelum pandemi waktu shooting,” ucapnya.
Saat itu, Arik mengamati Donny yang masih sangat fit. Mereka saling mendoakan dan mengingatkan untuk menjaga kesehatan. ”Saya tahu Donny meninggal, hari yang sama, jam 20.30. Kaget karena saya enggak tahu soal sakit jantungnya. Orangnya bersahaja, sportif, dan jarang mengeluh,” tuturnya.
Mantan istri Donny, Yuni Indriyati (53), mengatakan, almarhum mulai mengalami masalah jantung dan menjalani pemasangan dua ring, tahun 2015. ”Beberapa bulan terakhir, mulai melemah karena pembengkakan dan tiga katupnya bocor. Ginjal jadi terganggu,” katanya.
Donny pun sering batuk-batuk hingga kurang tidur. Ia juga mengalami sesak, cairan mengisi paru-parunya hingga telah diambil sebanyak tiga kali. ”Seminggu lalu, bisa pulang untuk rawat jalan. Kami sudah senang, tapi di rumah, lambungnya kena. Makanan enggak bisa masuk,” ujarnya.
Sabtu lalu, Donny dilarikan ke rumah sakit karena tak kuat menahan sakit. Ia merespons obat-obatan dan peralatan dengan baik sehingga keluarga sempat optimistis. Selang tiga hari sekitar pukul 16.00, kondisinya kembali memburuk hingga akhirnya meninggal.
”Dosis obat dan oksigen naik lagi. Ternyata, sampai pompa jantung pun, tubuhnya tak bereaksi,” ucap Yuni terbata-bata. Donny meninggalkan anak-anaknya, Muhammad Fadjrin Putra (23), Muhammad Ghassaan Indira Kesuma (22), dan Muhammad Hazel Raga Kesuma (17).
Menurut Ghassaan, ayahnya dibius setelah masuk ruang perawatan karena harus dipasangi ventilator dengan selang besar. ”Waktu saya sampai di rumah dari kampus mau istirahat, ditelepon kalau Papa drop. Pakai pompa, tapi setelah 20 menit enggak ada kemajuan,” tuturnya.
Teriring doa untuk sosok yang humoris dan murah hati. Selamat jalan Donny Kesuma.