Puncak Pengakuan bagi Sutradara Jenius Christopher Nolan
Christopher Nolan ”akhirnya” diakui sebagai sutradara terbaik tahun ini setelah menerima Piala Oscar 2024.
Oleh para fans dan rekan seindustri, Christopher Nolan (53) diakui sebagai sutradara jenius dan berbakat. Sederet penghargaan berhasil ia raih, kecuali Piala Oscar sebagai sutradara terbaik. Melalui film biopik Oppenheimer, Nolan akhirnya mencapai puncak dan ”diakui”.
Nolan memejamkan mata sejenak setelah diumumkan sebagai sutradara terbaik dalam Oscar 2024, Minggu (10/3/2024) malam waktu setempat di Dolby Theatre, Hollywood, Amerika Serikat. Tubuhnya langsung berpaling ke sang istri, Emma Thomas, yang telah merentangkan tangan. Keduanya berpelukan erat. Senyum melengkung di wajah pasangan sutradara-produser ini.
Tepuk tangan audiens mengiringi Nolan saat naik ke panggung untuk menerima Piala Oscar pertamanya. Dengan wajah tenang, pria keturunan Amerika-Inggris ini mengapresiasi semua pihak yang terlibat dalam produksi film Oppenheimer. Tak lupa ia berterima kasih kepada Emma, istri sekaligus produser Oppenheimer.
Malam itu Oppenheimer mendominasi Oscar dengan perolehan tujuh piala. Kategori yang berhasil dimenangkan adalah Film Terbaik, Sutradara Terbaik (Nolan), Aktor Terbaik (Cillian Murphy), Aktor Pendukung Terbaik (Robert Downey Jr), Sinematografi Terbaik (Hoyte van Hoytema), Penyunting Film Terbaik (Jennifer Lame), dan Musik Latar Orisinal Terbaik (Ludwig Goransson).
Dalam pidatonya, Nolan bersyukur diperhitungkan sebagai bagian penting dalam industri film. ”Mengetahui bahwa kalian pikir aku adalah bagian penting dari ini (perfilman) itu sangat berarti untukku,” ucapnya.
Nolan sebetulnya sudah tak asing dengan gelaran Oscar. Namanya berkali-kali menjadi nomine peraih Piala Oscar. Pada 2002, namanya masuk sebagai nomine di kategori Penulisan Terbaik melalui film Memento. Pada 2011, Nolan kembali jadi nomine di kategori Penulisan Naskah Orisinal Terbaik dan Film Terbaik lewat Inception.
Nama Nolan muncul sekali lagi di jajaran nomine Oscar pada 2018. Melalui film Dunkirk, ia dicalonkan sebagai pemenang kategori Sutradara Terbaik dan Film Terbaik.
Setelah bertahun-tahun menjadi nomine, Nolan akhirnya membawa pulang Piala Oscarnya sendiri. Piala itu dianggap sebagai pencapaian tertinggi dunia perfilman oleh para pelaku film.
Nolan sebetulnya sudah meraih sejumlah penghargaan dari film Oppenheimer, antara lain, Golden Globe, Critics’ Choice Award, British Academy Film Awards (BAFTA), dan Directors Guild of America. Dengan Piala Oscar, genap sudah pencapaian dan pengakuan terhadap Nolan sebagai salah satu sutradara terbaik di era ini.
Mengetahui bahwa kalian pikir aku adalah bagian penting dari ini (perfilman) itu sangat berarti untukku.
”Oppenheimer”
Kemenangan Nolan diraih setelah perjalanan panjang menggarap Oppenheimer. Film biopik ini berkisah tentang J Robert Oppenheimer—alias Bapak Bom Atom—saat memimpin Proyek Manhattan. Ini adalah proyek Pemerintah AS untuk membuat senjata nuklir pertama di dunia saat Perang Dunia II.
Kreasi Oppenheimer menandai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di sisi lain, senjata nuklir itu menimbulkan kesengsaraan. Oppenheimer yang menyadarinya merasa bersalah. Ciptaannya ternyata memiliki konsekuensi yang sangat besar.
“Cerita Oppenheimer adalah salah satu yang paling dramatis yang saya tahu, dan ada banyak sekali aspek yang membuat cerita ini sangat menarik,” tutur Nolan.
Nolan terinspirasi membuat film ini berdasarkan buku American Prometheus (2005) karya Kai Bird dan Martin J Sherwin. Salah satu yang dikisahkan di buku ini adalah saat Nolan memimpin Proyek Manhattan.
Proyek ini berlangsung di Los Alamos, New Mexico, pada tahun 1940-an. Untuk menciptakan situasi serealistis mungkin, Nolan ”membangun ulang” Los Alamos dengan nuansa 1940-an. Ia memilih Ghost Ranch, lanskap edukasi dan retret di New Mexico, sebagai lokasi shooting.
Fakta bahwa ia membangun ulang Los Alamos di sana sangat dirahasiakan. Sebulan setelah Oppenheimer tayang, para kru yang membangun set shooting itu masih diminta tutup mulut.
Set yang realistis ini memungkinkan Nolan mengambil gambar secara leluasa. Pengambilan gambar Oppenheimer pun jadi minim efek komputer. Selain itu, Nolan juga menggunakan ilmuwan-ilmuwan asli Los Alamos sebagai pemeran figuran.
Baca juga: “Oppenheimer” Berebut Piala Oscar dengan Para Kuda Hitam
Ini bukan pertama kalinya Nolan membuat set shooting yang realistis. Ia dikenal sebagai sutradara yang rela repot demi menciptakan gambar dan cerita yang realistis. Ia percaya bahwa hal ini bisa memaksimalkan kreativitas dan potensi para pemeran.
Dalam film Inception, ada adegan saat dunia mimpi yang dibangun Dominick Cobb (Leonardo DiCaprio) terdistorsi. Hal ini menyebabkan dunia berputar-putar, termasuk lobi hotel yang sedang jadi ruang duel antara tokoh protagonis dan antagonis. Tubuh mereka jatuh bangun mengikuti gravitasi yang berubah-ubah.
Adegan ini dibuat tanpa efek komputer. Nolan dan krunya membangun replika lobi hotel yang ditopang rangka tabung panjang yang bisa diputar 360 derajat. Set shooting yang realistis juga diterapkan pada produksi film-filmnya yang lain, seperti The Dark Knight dan Interstellar.
Proses panjang
Nolan melewati proses panjang sebelum menjadi sutradara kenamaan seperti sekarang. Ia mulai membuat film pendek dengan ayahnya sejak kecil. Saat kuliah, Nolan belajar sastra Inggris, tetapi kecintaannya pada film masih menyala. Ia pun menjadi anggota komunitas film di University College London, Inggris, pada tahun 1990-an. Ia bahkan sempat menjabat sebagai ketua komunitas.
Dulu, ia dan teman-teman sekomunitasnya—termasuk Emma Thomas yang kini jadi istrinya—berkumpul di rubanah sebuah gedung teater. Di situ ada berbagai alat perfilman yang bisa mereka gunakan, seperti tripod dan kamera. Alat-alat itu masih digunakan Nolan bahkan setelah ia lulus di tahun 1993.
Ia dikenal sebagai orang yang selalu berpakaian rapi dengan kemeja dan jas, sedangkan teman-temannya yang lain mengenakan celana jins, sweter, dan jaket jins. Nolan juga dikenal sebagai orang yang tertarik mempelajari hal teknis pengambilan gambar. Ia juga kerap menggunakan kamera perekam kecil (camcorder) untuk berlatih sebelum melakukan shooting sungguhan.
Pada 1995, Nolan mengajak teman-teman komunitasnya membuat film pendek Larceny yang berdurasi sekitar 8 menit. Film ini menyebut soal perampokan di sebuah apartemen. Nolan diduga terinspirasi setelah apartemennya sendiri kebobolan maling.
Namun, jejak Larceny tak dapat ditemukan sekarang. Beberapa orang sudah pernah mencari, tetapi tak ketemu. Publik berspekulasi bahwa film ini disimpan Nolan untuk karya selanjutnya. Ada juga yang menduga Nolan malu menunjukkan karya masa lampaunya.
Baca juga: Kejayaan ”Oppenheimer” dan Penantian Panjang Christoper Nolan di Oscar 2024
Dalam wawancara dengan Vice, Nolan menyebut bahwa Larceny dan film pendek selanjutnya, yakni Doodlebug, sebagai kesempatan bereksperimen. Hal-hal yang ia pelajari lantas dipraktikkan saat menggarap Following (1998).
Nolan menempa diri selama bertahun-tahun dan fokus membuat karya terbaik. Kini, ia memetik buah dari kerja kerasnya.
(The New York Times/AFP/Reuters)
Christopher Edward Nolan
Lahir: London, Inggris, 30 Juli 1970
Filmografi:
- Following (1998)
- Memento (2000)
- Insomnia (2002)
- Batman Begins (2005)
- The Prestige (2006)
- The Dark Knight (2008)
- Inception (2010)
- The Dark Knight Rises (2012)
- Interstellar (2014)
- Dunkirk (2017)
- Tenet (2020)
- Oppenheimer (2023)