Potensi kecurangan dalam Pemilu 2024 ternyata mengusik Kunto Aji (37) sehingga ia memutuskan terjun langsung.
Oleh
RIANA A IBRAHIM
·2 menit baca
Pada Pemilihan Umum 2024 pekan lalu, musisi Kunto Aji (37) terlibat sebagai satuan pelindung masyarakat (linmas) di tempat pemungutan suara (TPS). Aji, sapaannya, sejak awal berniat terlibat bersama warga di kompleks perumahannya di kawasan Jelupang, Tangerang Selatan, untuk menjaga hasil pemilu.
”Niat pengin ikut karena kekhawatiran akan proses pemilu tahun ini, proses kecurangan. Sekalian pengin ngerti piye sih sisteme, kok, bisa ada yang (sampai) meninggal. Nah, kebetulan dihubungi Bu RT,” ucap Aji, Selasa (20/2/2024).
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Niat pengin ikut karena kekhawatiran akan proses pemilu tahun ini.
Aji pun kemudian rutin mengunggah kontribusinya sebagai linmas di akun media sosialnya. Bahkan, sekali waktu ia memamerkan foto saat mengenakan seragam linmas berwarna hijau. Ternyata di hari-H, ia tak perlu mengenakan seragam itu.
Aji juga aktif mengajak para pengikut di akun media sosialnya untuk mengabarkan situasi di TPS mereka. Dari pengalaman itu, Aji mengatakan, bertugas menjadi petugas pemilihan suara itu tak mudah. Begitu pula dengan pola kerja yang disebutnya ’agak’ tak manusiawi.
”Ada geladi resik sampai malam. Tidur 2-3 jam, terus jam 6 pagi harus udah siap. Kebetulan tenda TPS sempat ambruk karena hujan, jadi TPS dipindah. Mulai coblosan sampai selesai penghitungan suara sampai jam 2 malam. Belum paginya ada yang langsung harus ngantor, kan,” tutur Aji.
Benar saja, berdasarkan informasi grup kompleks, Aji mendapat kabar ada panitia yang meninggal. Ada juga yang dirawat di rumah sakit dan harus bedrest.
Namun, ia menyaksikan, potensi kecurangan di TPS justru minim dengan melihat pola kerja di TPS kompleks perumahannya. Saat itu, ada geser perolehan suara dan daftar pemilih yang membuat panitia mengulang penghitungan suara.
”Satu setengah jam ngulang ngitung lagi. Tapi, akhir-akhir, kami jadi nemuin metode biar efektif menghitung suara dengan cepat dan tepat. Tapi yo wes akhir-akhir,” ujarnya sembari tertawa.
Seusai bertugas, pelantun lagu ”Pilu Membiru” dan ”Rehat” ini berseloroh, kariernya sebagai linmas terancam tamat, mengacu hasil hitung cepat yang mengindikasikan pemilu hanya akan berlangsung satu putaran.