Sukmawati Soekarnoputri, Empat Kali Diundang ke China
Sukmawati Soekarnoputri ingin membawa delegasi seniman tari ke China, tetapi belum ada sponsor.
Oleh
IGNATIUS NAWA TUNGGAL
·2 menit baca
Belum lama ini Sukmawati Soekarnoputri (72) bertandang ke China. Ia mendapat undangan resmi dari Pemerintah China sebagai perwakilan pegiat budaya di Tanah Air. Undangan yang bertalian dengan kebudayaan seperti ini sudah keempat kalinya lantaran Sukmawati memiliki pengalaman belajar menari topeng di Bali sejak era 1970-an.
”Saya belajar menari topeng Bali beraliran musik keras pada 1970-an untuk healing, untuk terapi. Pada waktu itu setelah bapak saya, Soekarno, meninggal,” tutur Sukmawati dalam perbincangan dengan Kompas di Jakarta, Rabu (29/11/2023) sore.
Soekarno meninggal pada 21 Juni 1970 di Jakarta. Di tahun itu pula Sukmawati mengenyam pendidikan di Akademi Tari pada Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta, cikal bakal Institut Kesenian Jakarta (IKJ) sekarang. Ia tidak sempat menuntaskan jenjang pendidikan formal tersebut di Jakarta, tetapi ia dianggap lulus pendidikan menari topeng di Bali.
”Ujian menari topeng di Bali, ya, ikut pentas menari di mana-mana,” ujar Sukmawati yang mengunjungi China pada 2–9 November 2023.
Sebelum pandemi Covid-19, Sukmawati juga sempat mengunjungi China untuk undangan yang sama sebanyak tiga kali. Dari hasil kunjungannya tahun ini Sukmawati ingin membawa delegasi seniman tari ke China. Ia berharap ada sponsor pihak swasta atau pemerintah mau mendanai rencana tersebut.
Kegemaran Sukmawati terhadap tari topeng Bali ternyata ada pemicunya. Di masa kecil, ia sering memerhatikan topeng-topeng Bali yang dipasang di dinding depan kamar ayahnya.
”Topeng Bali itu sudah realis manusia. Ini berbeda dengan topeng yang ada di Jawa yang mengambil bentuk dari karakter wayang kulit,” ujar Sukmawati.
Selain itu, ia memang tergerak mencintai budaya Bali. Itu karena ayahnya pernah berpesan kepada dirinya untuk melihat Majapahit di masa lalu, lihatlah budaya Bali sekarang.