Menurut Dudung, nenek moyang dari Ibunda Dudung juga merupakan leluhur dari Wapres Amin. Tak heran jika kemudian perawakan dan kepandaian Dudung pun mirip dengan Wapres Amin.
Oleh
MAWAR KUSUMA WULAN
·2 menit baca
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman berseloroh bahwa ia memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Ketika Wapres Amin meresmikan Masjid Syarif Abdurachman yang dibangun oleh Dudung di Cirebon, Jawa Barat, Dudung lantas memaparkan sejarah masjid sekaligus silsilah garis keturunan keluarganya yang bersinggungan dengan Ma’ruf Amin.
”Bapak saya asli Cirebon, kemudian ibu saya dari Banten. Jadi kuat kalau Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) ke bapak saya turun. Kemudian, Sultan Maulana Yusuf dari Banten turun ke ibu saya,” ujar Dudung membuka sambutan tentang silsilah keluarga besarnya dalam sambutan di Masjid Syarif Abdurachman, kompleks Sunan Gunung Jati, Cirebon, Jumat (25/8/2023).
Menurut Dudung, nenek moyang dari Ibunda Dudung juga merupakan leluhur dari Wapres Amin. ”Rupanya, ibu saya itu nenek moyangnya juga sama juga nenek moyangnya Bapak Wapres. Jadi, makanya saya dengan Wapres itu agak mirip-mirip. Mirip-mirip pendek-pendeknya mirip, pintarnya juga mirip. Alhamdullilah, insya Allah Abah ya,” kata Dudung disambut tawa hadirin.
Masjid Syarif Abdurachman memang terinspirasi dari sejarah tokoh penyebar Islam ternama di Nusantara, yaitu Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati yang merupakan leluhur Dudung. Sementara Abdurachman diambil dari nama Syekh Abdurachman yang merupakan paman sekaligus guru dari Sunan Gunung Jati.
”Ini merupakan suatu kebanggaan bagi saya karena memang dulu Abah, waktu saya kecil, saya sering dibawa orangtua saya ke makam Syarif Hidayatullah, Sunan Gunung Jati. Kalau malam Jumat nyekar, saya belum tahu kenapa setiap malam Jumat suka dibawa,” ujar Dudung.
Dari uwak atau pamannya, Dudung kemudian tahu bahwa keluarganya adalah keturunan dari Syarif Hidayatullah. ”Saya bercita-cita, kalau saya jadi pimpinan Angkatan Darat, saya akan bangun masjid. Rupanya tercapai. Sempat saya pada saat bintang 1, saya enggak punya jabatan saya mandi di tujuh sumur di sini Bah. Ada tujuh sumur. Alhamdulillah, saya setelah mandi di tujuh sumur saya dapat jabatan,” ujarnya.
Dudung pun lantas meminta agar Wapres meresmikan masjid tersebut. Waktu peresmian masjid sempat maju mundur karena menyesuaikan dengan kesiapan agenda Wapres. Selain meresmikan masjid, Wapres sempat menunaikan ibadah shalat Jumat dan menanam pohon kurma di pelataran masjid.
Masjid didirikan di atas tanah seluas 2.8 hektar dengan luas bangunan 1.800 meter persegi dan dapat menampung sekitar 1.750 jemaah. ”Tadinya ada dua trap (undakan). Kemudian ada tiga trap. Karena dalam Islam ada syariah, ada akidah, dan ada akhlak. Akidahnya dulu, kepercayaannya dulu, keimanannya dulu, keislamannya dulu, ketiganya akhlak,” kata Dudung.