Menjadi hakim memang harus berani hidup dalam kesunyian. Membatasi pergaulan, menghindari interaksi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perkara.
Oleh
SUSANA RITA KUMALASANTI
·2 menit baca
Agustus tahun ini bermakna istimewa bagi Hakim Konstitusi Saldi Isra. Ia memperingati hari lahir ke-55 pada 20 Agustus 2023. Selain itu, pada hari tersebut ia memenuhi syarat sebagai hakim MK. Seperti diketahui, melalui revisi ketiga UU MK, syarat hakim konstitusi dinaikkan dari 47 tahun menjadi 55 tahun.
”Saya hakim MK yang dua kali memenuhi syarat minimal sebagai hakim MK. Pertama ketika terpilih dengan syarat minimal 47 tahun. Hari ini syarat minimal 55 tahun baru terpenuhi,” ujarnya, Minggu (20/8/2023).
Suami Leslie Annisa Taufik tersebut biasanya merayakan ulang tahun dengan makan bersama keluarga. Namun, tahun ini hal itu tak bisa dilakukan karena dua anaknya berada di luar kota untuk mengikuti KKN dan tinggal di sekolah asrama. Maka, agenda HUT ke-55 ini adalah mengunjungi mereka.
Selain itu, dia juga berkumpul dengan kawan-kawan lama sebelum berkecimpung di MK. ”Malam ini akan makan malam nasi bungkus dengan teman-teman badminton di lapangan badminton FH Unand (Fakultas Hukum Universitas Andalas),” ujar Guru Besar Hukum Tata Negara Unand ini.
Saat ditanya mengapa sekelas Wakil Ketua MK pesta ulang tahunnya nasi bungkus? ”Mudah, murah, dan meriah,” kelakarnya.
Komunitas badminton yang beranggotakan 40 orang dari berbagai instansi di Padang, Sumatera Barat, itu, menjadi satu-satunya kegiatan rutin yang ia ikuti sejak jadi hakim MK pada 2017. ”Sejak menjadi hakim, hanya berani kumpul-kumpul bareng dengan teman-teman badminton,” ujar lelaki kelahiran Paninggahan, Solok, Sumbar, ini.
Menjadi hakim memang harus berani hidup dalam kesunyian. Membatasi pergaulan, menghindari interaksi dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan perkara.