Willem Jan Pluim, Legenda Baru Tim ”Juku Eja”
Willem Jan Pluim (34) adalah pemain asing legendaris terbesar dalam sejarah PSM Makassar.
Willem Jan Pluim (34) adalah pemain asing yang layak disebut legenda dalam sejarah PSM Makassar. Ia menyandang predikat pesepak bola impor yang paling setia membela lambang kapal pinisi di dada serta memberikan trofi terlengkap bagi tim berjuluk ”Juku Eja” itu.
Sejak Liga Indonesia berputar pada 1994-1995, tidak ada pemain asing yang bisa menyaingi loyalitas Pluim bersama PSM. Ia datang ke Makassar ketika sepak bola Indonesia tengah menata untuk bangkit setelah pencabutan sanksi pembekuan dari FIFA pada 2016. Selama tujuh musim berseragam PSM, Pluim adalah pemain asing yang paling setia bermain untuk satu klub di kompetisi kasta tertinggi Indonesia.
Pluim dikontrak PSM untuk mengarungi kompetisi Indonesia Soccer Championship 2016. Kiprahnya di musim debut membela tim tertua di Indonesia itu langsung menghasilkan decak kagum. Ia berkontribusi bagi 25 gol PSM di kompetisi darurat itu dengan rincian 12 gol dan 13 asis.
Kemudian, ia menjadi protagonis utama bagi skuad PSM yang nyaris menjadi juara di dua edisi perdana Liga 1 Indonesia, yakni musim 2017 dan 2018. Selanjutnya, ia membantu PSM mengakhiri dahaga trofi juara dengan mengangkat gelar Piala Indonesia 2018-2019.
Pluim pun tetap setia ketika PSM mengalami musim yang buruk setelah terlempar dari persaingan juara, bahkan keluar pula dari posisi 10 besar pada musim 2019 dan 2021-2022. Pada dua edisi Liga 1 itu, PSM mengakhiri kompetisi masing-masing di peringkat ke-12 dan ke-14.
Meski begitu, pesona Pluim tak memudar. Ia tetap tampil gemilang berkat koleksi kontribusi golnya yang mencapai 12 gol pada dua musim itu. Kunci permainan Pluim adalah dribel kelas wahid, lalu insting gol prima melalui kedua kaki dan sundulannya.
Kedatangan Pelatih Bernardo Tavares, yang berpaspor Portugal, pada musim 2022-2023 menghadirkan harapan baru bagi performa pemain setinggi 1,94 meter itu. Di tengah anggapan daya magisnya sebagai playmaker menurun akibat memasuki usia senja sebagai pesepak bola, Pluim justru mencatatkan performa terbaik dalam karier profesionalnya di musim ini.
Ia memang tidak mengoleksi jumlah gol dan asis seperti di musim perdana bersama PSM karena hanya bisa menghasilkan 11 gol dan 10 asis. Tetapi, Pluim mencatatkan rerata kontribusi gol lebih baik di musim 2022-2023 dibandingkan pada kompetisi 2016 karena mencatatkan menit bermain yang lebih sedikit.
Pada musim 2016, ia membutuhkan 115 menit untuk memberikan kontribusi satu gol bagi PSM. Adapun selama kompetisi 2022-2023, kontribusi gol pemain kelahiran Zwolle, Belanda, itu tercipta setiap 99 menit. Itu menunjukkan setiap bermain di musim ini, Pluim nyaris selalu menciptakan gol atau asis untuk ”Juku Eja”.
Di Liga 1 musim ini hanya Pluim yang menghasilkan dobel digit gol dan asis. Kontribusi besarnya itu menjadi salah satu faktor PSM bisa menjadi juara Liga 1 2022-2023 sehingga mengakhiri puasa kampiun liga sejak musim 1999-2000. Ia pun menjadi kapten asing kedua PSM yang mengangkat trofi juara liga setelah Carlos de Mello pada final Liga Indonesia 2000.
Performa Pluim pun dilengkapi dengan penghargaan Pemain Terbaik Liga 1 2022-2023. Prestasi itu mengakhiri penantian pendukung ”Juku Eja” melihat pemain andalan mereka menyabet gelar pemain terbaik itu. Pemain PSM terakhir yang dianugerahi trofi ”bola emas” adalah Ponaryo Astaman pada musim 2004.
Pluim enggan menganggp dirinya punya peran lebih menonjol dibandingkan rekan setimnya. Menurut dia, PSM bisa merengkuh gelar juara berkat hasil kerja kolektif semua anggota tim.
”Saya melihat semua pemain bekerja keras dan tidak menyerah di setiap pertandingan musim ini,” ujar Pluim, akhir pekan lalu.
Sang penyelamat
Bagi Pluim, PSM adalah sang penyelamat bagi kariernya di sepak bola. Setelah tersisih dari tim Liga Belanda, Willem II Tilburg, di musim 2014-2015, Pluim mencoba nasib baru dengan hijrah ke Vietnam untuk mengenakan jersei Becamex Binh Duong.
Namun, kesan pertamanya di Asia Tenggara tidak bagus. Pluim tidak mendapat kesempatan menunjukkan keahliannya di lapangan hijau, bahkan kontraknya diputus sepihak oleh klub Vietnam itu ketika baru saja pulih dari penyakit infeksi usus.
Tawaran PSM untuk hijrah ke Indonesia tidak membuat Pluim berpikir dua kali. Ia pun langsung jatuh hati kepada dukungan suporter tim ”Juku Eja”. Itu pun yang membuat Pluim mampu kembali mencapai permainan terbaiknya yang sempat hilang usai meninggalkan klub tanah kelahirannya, PEC Zwolle, setelah Liga Belanda edisi 2012-2013 rampung.
Pluim mengaku betah di Makassar. Putra pertamanya, Samuel, lahir di kota ”Anging Mammiri” itu pada 2017. Berkat kelahiran putra pertamanya itu, pendukung PSM memberikan panggilan sayang kepada Pluim dengan sebutan tetta atau Ayah.
Sejak tiba di Makassar pada 2016, Pluim baru meninggalkan Indonesia dan kembali ke Belanda pada waktu lama ketika pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Di Belanda, istri Pluim melahirkan anak kedua mereka.
Setelah Covid-19 mereda dan kompetisi Liga 1 dilanjutkan pada 2021, ia kembali ke Indonesia. Istri dan kedua anaknya menetap di Bali selama Pluim mengarungi satu musim kompetisi bersama PSM.
Dengan kecintaan besar kepada PSM, Pluim tidak pernah menggubris tawaran gaji melimpah dari klub-klub besar Indonesia lainnya. Kata Pluim, selama jasanya masih dibutuhkan, ia akan terus membela PSM, minimal hingga kontraknya rampung pada Desember 2024.
”Saya akan memikirkan kalau ada tawaran dari Barcelona,” kata Pluim berkelakar.
Baca Juga: Bernardo Tavares, Pemilik Sentuhan Magis dari Portugal
Direktur Utama PSM Sadikin Aksa menyatakan, Pluim adalah pemimpin di dalam skuad juara PSM musim ini. Selain kemampuan olah bolanya, tambah Sadikin, Pluim adalah partikel penting bagi keberhasilkan PSM menghadirkan suasana internal tim yang kompak.
”Willy (Pluim) bukan hanya memiliki skill, tetapi ia juga punya kepemimpinan dan bisa mengajarkan pemain senior dan yunior bersatu,” ucap Sadikin.
Gelar Liga Indonesia dan Piala Indonesia, kemudian capaian final zona ASEAN Piala AFC menjadi legasi Pluim yang sulit disaingi pemain asing lain di PSM dan tim Indonesia lainnya. Kontribusinya bersama PSM dengan 46 gol dan 49 asis dalam 166 laga juga menandakan Pluim adalah salah satu pemain asing yang paling bersinar di Liga Indonesia.
Selain itu, Sadikin menuturkan, Pluim merupakan sosok pemain langka di era sepak bola modern saat ini. Pasalnya, ia tidak ingin pindah klub dan sangat cinta kota Makassar.
”Ia akan menjadi legenda di PSM,” tutup Sadikin.
Dengan status itu, Pluim pantas sejajar dengan Ramang, pemaing lokal terbesar dalam sejarah PSM yang telah berdiri pada 1915.
Willem Jan Pluim
Lahir: Zwolle (Belanda), 4 Januari 1989
Klub: PSM Makassar
Posisi: Gelandang Serang
Prestasi Klub: Piala Indonesia 2018-2019, Liga 1 2022-2023
Prestasi Individu: Pemain Terbaik Liga 1 2022-2023