Sudah menjadi kebiasaan bagi Chef Ragil untuk mengecek semua keperluan, seperti barang dan obat-obatan. Printilan kecil tak pernah luput dalam pandangannya.
Oleh
MELATI MEWANGI
·2 menit baca
Ketika bepergian, drama barang ketinggalan tak jarang mewarnai perjalanan. ”Waduh, pouch obatku ketinggalan di meja. Yah, lupa dibawa, nih,” ucap Meilati Batubara, istri Chef Ragil Imam Wibowo. Suasana panik sejenak muncul, tetapi tak selang lama kepanikan itu mereda setelah Chef Ragil merespons, ”Tadi sudah kumasukkan ke dalam koperku, ya.” Mereka berkunjung ke Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara dalam rangka pendokumentasian resep tradisional melalui program Pusaka Rasa Nusantara, Yayasan Nusa Gastronomi Indonesia, pada 6-12 April 2023.
Meilati pun semringah dan tampak lega. Kalau kata anak gaul sekarang, gestur Chef Ragil merupakan jenis bahasa cinta (love language) acts of service. Alih-alih setuju, ia justru tertawa. Rupanya sudah menjadi kebiasaan bagi dirinya untuk mengecek semua keperluan, seperti barang dan obat-obatan. Printilan kecil tak pernah luput dalam pandangannya.
Kebiasaan ini tak muncul tiba-tiba, tetapi terbentuk sejak kecil. Sang ibu merupakan sosok yang sangat detail dan hobi merepet untuk mengingatkan anak-anaknya. Tanpa disadari, sikap itu melekat pada dirinya hingga kini. Untuk urusan dapur, Ragil tak pernah main-main. Semua hal diperhatikan untuk menyiapkan suatu hidangan, mulai dari kualitas bahan mentah, proses pembuatan, hingga penyajian akhir.
Ia mencontohkan, dalam pembuatan omelet tidak hanya memecahkan telur, mencampur bahan, dan digoreng. Namun, harus memperhatikan kualitas telur, kesegaran sayuran, dan ketersediaan stok bahan lainnya cukup. Di dapur, ia amat cerewet mengingatkan timnya untuk memperhatikan aspek di atas.
Tidak hanya urusan dapur, kebiasaan merepet Ragil juga muncul di rumah. Saat putri-putrinya hendak bepergian, dia mendadak jadi petugas yang memastikan semua keperluan sudah masuk dalam koper.
Terkadang putri-putrinya komplain sambil bercanda. ”Mereka bilang, Papa nih sukanya merepet aja, ya. Terus gue jawab, ya mendinglah gue merepet daripada nanti elu pada lupa, ya. Prinsipnya jangan ngerepotin orang lain, apalagi kalau lagi sakit,” kata Ragil.