Walaupun Argentina digadang-gadang menjadi juara Piala 2022, dia tidak terlalu menaruh ekspektasi tinggi, sebab di Piala Dunia semua hal bisa terjadi.
Oleh
Stephanus Aranditio
·2 menit baca
Duta Besar Argentina untuk Indonesia Gustavo Arturo Torres, tak mampu menahan raut muka kecewa saat Saleh Alshehri dan Salem Aldawsari mengoyak jala Emiliano Martínez, masing-masing pada menit ke-48 dan ke-53. Dwi gol itu membuat Arab Saudi menumbangkan Argentina pada laga pembuka Grup C Piala Dunia Qatar 2022, Senin (21/11/2022).
Gustavo juga gemas saat tiga dari empat gol yang dicetak skuad asuhan Lionel Scaloni, harus dianulir wasit pada babak pertama. Saat itu, dia menonton bareng dengan puluhan warga negara Argentina di kafe khas Argentina di Sudestada Cafe, Jakarta.
Hasil inilah yang membuat Gustavo menjadi suporter Argentina yang realistis. Walaupun Argentina digadang-gadang menjadi juara Piala 2022, dia tidak terlalu menaruh ekspektasi tinggi, sebab di Piala Dunia semua hal bisa terjadi.
"Saya berharap Argentina menjadi juara, tetapi sepak bola tetaplah pertandingan 90 menit yang tidak bisa ditebak. Terlebih, ini turnamen besar dengan banyak tim hebat. Saya optimistis, tetapi harus selangkah demi selangkah. Mungkin belum harinya hari ini," kata Gustavo.
Kekalahan pada laga pembuka itu bakal menyulitkan langkah Argentina yang berambisi meraih trofi ketiga. Selain itu, Piala Dunia Qatar 2022 menjadi edisi kelima dan terakhir bagi pengabdian mega bintang Lionel Messi. Jika gagal, namanya tidak akan pernah melampaui legenda Diego Maradona yang memimpin Argentina juara di Meksiko 1986.
Namun, bagi Gustavo, Argentina bukan hanya Lionel Messi. Banyak pemain lain yang juga hebat sehingga tim Tango tidak boleh bergantung hanya pada sang mega bintang. Dia juga menyebut Brazil, England, Prancis, dan Jerman adalah tim yang saat ini terkuat sebagai pesaing Argentina.
"Saya setuju, Piala Dunia kali ini akan menjadi spesial bagi Lionel (Messi). Saya harap kami bisa ke final dan menjadi juara, tetapi harus sabar, turnamen masih panjang," tegasnya.
Gustavo senang bisa menonton bareng dengan orang Argentina lainnya di Jakarta dalam momen Piala Dunia 2022. Dia menyebut, momen Piala Dunia memang tidak bisa dilewatkan begitu saja oleh orang Argentina, mereka pasti akan mencari tempat untuk bisa menonton bareng.
"Luar biasa, senang bisa mendukung tim sepak bola kami dari Indonesia bersama orang Argentina di sini, mereka selalu setia mendukung," kata Gustavo.
Kekalahan dari Arab Saudi juga menambah tren negatif yang sama yang pernah diderita Argentina. Albiceleste sudah pernah empat kali kalah pada laga perdana penyisihan. Masing-masing kalah 1-3 dari Jerman Barat pada Piala Dunia Swedia 1958, kalah 2-3 dari Polandia pada Piala Dunia Jerman Barat 1974, kalah 0-1 dari Belgia pada Piala Dunia Spanyol 1982, dan kalah 0-1 dari Kamerun pada Piala Dunia Italia 1990.