Kendaraan listrik memang masa depan. Bagi Indonesia, transformasi ke arah kendaraan listrik adalah juga kesempatan kita oleh karena cadangan nikel terbesar di dunia ada di Indonesia.
Oleh
Redaksi
·3 menit baca
Saat ini, industri otomotif sedang menjalani era transformasi. Terjadi pergeseran dari kendaraan berbahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik. Perubahan tentu belum akan berakhir.
Salah satu lokomotif perubahan adalah Tesla, yang sering disebut sebagai perusahaan perangkat lunak yang bertransformasi menjadi produsen kendaraan. Selain Tesla, perusahaan-perusahaan otomotif rintisan dari China dan Eropa juga bermunculan. Sementara perusahaan-perusahaan raksasa otomotif terus “melawan” dengan serius berinovasi.
Industri otomotif memang sedang bertransformasi secara besar-besaran sebagaimana dulu terjadi pada era Henry Ford. Seberapa cepat transformasi itu bergerak, dan ke arah mana, tentu harus dicermati. Sebagai konsumen, jangan sampai kita membeli kendaraan yang usang dalam 5-10 tahun.
Menghadiri pameran seperti Indonesia International Motor Show atau IIMS Hybrid 2022 kiranya dapat membantu kita memahami transformasi industri otomotif. Hadir langsung di IIMS Hybrid 2022 pada 31 Maret hingga 10 April 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, dapat membuat kita meresapi perubahan itu.
Menghadiri pameran, harus dipahami, tidak seperti hadir di showroom produsen mobil. Dengan cepat kita dapat membandingkan berbagai kendaraan, menguji coba kendara (test drive) hingga menyaksikan sendiri mobil konsep terbaru. Boleh jadi juga “melirik” lantas memboyong pulang kendaraan yang baru untuk mudik beberapa minggu mendatang.
Terdapat setidaknya 15 merek mobil dan 14 merek sepeda motor yang hadir di IIMS Hybrid 2022 seperti Hyundai, Toyota, BMW, Jeep, Mazda, Suzuki, Wuling, Honda, Tesla, dan Prestige. Kamis kemarin, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sempat menguji coba kendara Toyota Kijang Innova EV Concept (listrik).
Kendaraan listrik memang masa depan. Bagi Indonesia, transformasi ke arah kendaraan listrik adalah juga kesempatan kita oleh karena cadangan nikel terbesar di dunia ada di Indonesia. Ketika baterai merupakan salah satu komponen kunci kendaraan listrik maka Indonesia harus unjuk gigi.
Bagi Indonesia, transformasi ke arah kendaraan listrik adalah juga kesempatan kita oleh karena cadangan nikel terbesar di dunia ada di Indonesia.
Hilirisasi nikel harus terus dimatangkan untuk mendukung industri otomotif baru. Insentif dan regulasi pendukung harus diluncurkan untuk menarik lebih banyak investasi baru, yang ujungnya menyerap tenaga kerja.
Kawasan industri terintegrasi terkait industri otomotif baru juga perlu dibangun di luar Jawa. Mengapa di luar Jawa? Pertama, untuk mendekatkan dengan sumber bahan baku seperti nikel, bauksit, serta tambang energi seperti batu bara atau energi terbarukan lainnya. Kedua, tentunya untuk pemerataan pertumbuhan dan kesejahteraan.
Kita paham langkah hilirisasi terus dilakukan. Perusahaan BUMN maupun swasta juga makin memperjelas peta jalan bisnis mereka untuk mendukung industri otomotif dengan produk kendaraan listrik. Di sisi lain, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) misalnya, punya komitmen seperti penyediaan 60 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di area penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali.
Salah satu pekerjaan rumah lain, yang perlu dituntaskan adalah, bagaimana cara menggenjot permintaan ketika harga kendaraan listrik jauh lebih mahal. Insentif dengan nilai yang pas kiranya akan menarik bagi konsumen untuk beralih ke kendaraan listrik. Negara maju, dengan penduduk yang pendapatan per kapitanya lebih besar pun, menawarkan insentif yang menarik bagi pembelian kendaraan listrik.