Ketakutan dan trauma di pikiran anak-anak layaknya Gotham City saat kelam bagi Om Batman di Balikpapan ini.
Oleh
SUCIPTO
·5 menit baca
Kebencian dan trauma dalam pikiran serta mental anak-anak layaknya Gotham City pada saat kelam bagi pria 37 tahun ini. Diundang atau tidak, ia akan hadir tiba-tiba dan pergi begitu saja ke tempat bencana di sekitar Balikpapan, Kalimantan Timur. Orang-orang akan mengingatnya dan mengenangnya sebagai Om Batman Balikpapan. Ya, begitu saja….
Ia hanya ingin dikenal publik sebagai Om Batman. Ya, begitu saja, katanya. Semua berawal pada 2017. Saat itu, ia telah menemukan sosok action figure yang paling tepat untuk kegiatan sosial. Ia pernah mencoba kostum badut. Namun, setelah menimbang-nimbang, badut ia nilai terlalu umum dan kurang melekat dalam pikiran anak-anak.
Setelah mencari referensi di internet, ia memutuskan untuk memilih kostum Batman karena bentuknya yang unik dan familiar bagi anak-anak. Ia kemudian mengunduh pola desain kostum yang ada di dunia maya. Bermodal uang tabungan Rp 800.000, kostum itu ia buat dengan bahan utama busa hati.
Setelah itu, ia aktif dalam kegiatan sosial dengan mengenakan kostum buatannya. Orang-orang di Balikpapan, khususnya anak-anak, memanggilnya dengan sebutan Om Batman. Saat kegiatan diliput wartawan, ia selalu bilang,
”Nama lengkap saya, Om Batman.”
”Biar yang diingat itu adalah apa yang saya sampaikan. Imajinasi tentang sosok Om Batman, biar sesuai dengan pikiran masing-masing yang melihat,” ujar lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini, di Balikpapan, Minggu (13/6/2021).
Om Batman kerap datang ke tempat-tempat bencana untuk menghibur dan menyembuhkan trauma (trauma healing), khususnya kepada anak-anak. Terakhir, ia datang saat bencana kebakaran melanda tiga rukun tetangga (RT) di Kelurahan Baru Ulu, Kecamatan Balikpapan Barat.
Pada Selasa (8/6/2021), saat itu Om Batman menghadap matahari yang mulai turun. Anak-anak mendekat begitu saja tanpa aba-aba. Beberapa anak memotret kostum Om Batman dengan penuh keheranan. Sebagian lainnya tertawa mendengar celotehan Om Batman sambil mengibas-ngibaskan sayap tokoh fiksi itu.
”Tidak perlu takut dengan api, tetapi hati-hati. Api, jika kecil, bermanfaat bagi kita. Bisa untuk masak, lilin, dan lain-lain. Kalau membesar, kita jauhi dan berikan pertolongan kepada orangtua,” ujar Om Batman dengan pengeras suara di antara puing-puing rumah yang terbakar. Anak-anak di sekitar fokus mendengarkan.
Kebakaran
Setidaknya 40 rumah hangus pada kebakaran yang terjadi pada Sabtu (5/6/2021) itu. Satu orang tewas karena terjebak kobaran api di dalam rumah. Bantuan berupa pakaian, makanan, dan kebutuhan pengungsi berdatangan setelah peristiwa tragis itu.
Om Batman datang untuk membantu kebutuhan lain, yakni penyembuhan trauma bagi anak-anak. Sebab, anak- anak pasti jenuh dan tidak nyaman di tengah kondisi bencana. Hiburan ringan diharapkan dapat menghalau kekalutan dan kejenuhan anak.
Terkait dengan materi yang disampaikan, Om Batman berupaya menyelami alam pikiran anak-anak. Ia menggunakan bahasa yang sederhana dan jenaka. Materi-materi yang ia sampaikan didapat dari hasil membaca dan mempelajari karakter anak-anak saat berhadapan dengan bencana.
Om Batman ini juga kerap hadir di lokasi yang diterjang banjir. Tidak jarang datang dengan inisiatif pribadi, murni kegiatan sosial probono. Sejumlah instansi dan lembaga sosial juga kerap mengundangnya untuk menghibur anak-anak dalam berbagai kegiatan.
Lembaga pendidikan, kepolisian, TNI, atau lembaga swadaya masyarakat biasa mengajaknya untuk berkolaborasi dalam bakti sosial, memotivasi siswa sebelum ujian, dan sosialisasi beragam program. Ketika ditanya tarif, ia selalu menjawab, ”Sesuai anggaran penyelenggara.” Bukan tak butuh uang, ia sedang berupaya menjalani laku tulus dalam kegiatan sosial yang ia lakoni.
Om Batman sehari-hari berprofesi sebagai seniman mural. Kliennya kebanyakan pengelola taman kanak-kanak. Selain itu, ia juga menjadi sopir ojek pemberani. Kompas sudah berkali meminta agar identitas aslinya bisa ditulis dalam rubrik ini. Namun, ia malah balik meminta agar sosoknya cukup dikenal publik sebagai Om Batman saja. ”Cukup Om Batman. Jangan lihat sosok, tetapi perbuatannya,” katanya singkat.
Ia menyatakan sedang berupaya agar orang mengingat nilai dan pesan yang ia sampaikan saat mengenakan kostum Batman tanpa mengetahui sosok di baliknya. Layaknya pahlawan dalam fiksi, ia ingin anak-anak atau siapa pun yang melihatnya membayangkannya hadir dalam setiap kesusahan yang dihadapi warga.
Sejumlah teman dekat tentu mengenal nama dan sosoknya. Namun, saat ingin beraksi di suatu tempat, ia akan berganti kostum sebelum sampai di tempat tujuan. Setelah itu, baru melanjutkan perjalanan. Ia pernah terekam oleh seseorang saat mengendarai motor dengan kostum lengkap. Video itu kemudian viral di media sosial.
Jalan yang ia pilih itu bukan tanpa pilu. Pandemi Covid-19 sejak awal tahun 2020 membuat profesinya sebagai seniman mural dan pengojek tak banyak menghasilkan uang. Kondisi itu menjadi salah satu titik nadir kehidupan si Om Batman. Oleh karena itu, ia pernah memutuskan menjual kostum Batman satu-satunya yang ia buat.
”Tetapi, teman saya bilang, kalau kostum itu dibeli oleh orang dan digunakan tidak sesuai dengan prinsip saya, nanti takutnya malah saya juga yang buruk namanya,” katanya.
Akhirnya, sahabatnya tersebut membantu meminjamkan uang. Dan, tokoh fiksi pahlawan yang diciptakan oleh seniman Bob Kane dan penulis Bill Finger itu masih bisa datang menemui anak-anak di Balikpapan, setiap saat sampai kini.
Batman memang tokoh fiksi yang memiliki kekuatan super, tetapi ia menjadi pahlawan dengan kekuatan kapital untuk belajar, menempa diri, dan merancang teknologi. Batman adalah Bruce Wayne, tokoh kaya pemilik Wayne Enterprises dalam komik dan film.
Om Batman di Balikpapan ini hanya meminjam sosok pahlawan fiksi dengan simbol kelelawar itu. Entah sampai kapan dia akan menjalani lakon Batman dengan cara ini. Namun, tentu ia bukan Bruce Wayne yang bisa menggoda banyak perempuan dengan kemewahannya di sebuah pesta.
Ia cuma pengemudi ojek dan pembuat mural di sekolah-sekolah, berangkat dan pulang dengan sepeda motor bebek.
Kehidupan ekonominya pas-pasan, kalau tidak boleh disebut serba kekurangan. Meskipun begitu, tekadnya untuk terus menghibur dan menghalau trauma anak-anak tidak terhalangi. Om Batman akan terus bergerak dari bencana ke bencana untuk sekadar berbagi sukacita.
Om Batman
Nama panggilan: Om Batman Balikpapan
Lahir: Blitar, 2 Mei 1984
Pendidikan: FISIP Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Lulus 2009)
Profesi: Seniman mural, sopir ojek pemberani, cosplayer Batman