Tempat Istirahat Menjadi Penyumbang Utama Kemacetan di Jalan Tol
Oleh
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tempat istirahat atau rest area menjadi penyumbang utama terjadinya kemacetan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek saat arus mudik. Untuk mengurangi kemacetan, pengguna jalan tol diminta secara bijak menggunakan waktu saat di tempat istirahat.
”Rest area sekarang ini menjadi penyumbang utama kemacetan,” ujar Kombes Benyamin, Kepala Bagian Operasional Korlantas Polri, saat ditemui di kantornya, Selasa (27/6). Benyamin mengatakan, pada arus mudik tahun ini, kemacetan disebabkan banyaknya antrean kendaraan di tempat istirahat Jalan Tol Jakarta-Cikampek Kilometer (Km) 33 dan 57 yang mengarah ke Cikampek.
”Setelah Km 60, setelah rest area itu, arus kendaraan cenderung lancar. Arus kendaraan saat mengarah ke Cipali kembali tersendat saat bertemu rest area di Km 102 dan 207,” kata Benyamin.
Benyamin mengakui, masyarakat tidak dapat disalahkan. Namun, masyarakat diminta dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin saat berada di rest area sehingga tidak menyebabkan antrean yang membuat laju kendaraan di belakangnya tersendat.
”Memang, masyarakat tidak dapat disalahkan. Jika istirahat dibutuhkan, ya itu haknya masyarakat beristirahat daripada memaksakan malah berbahaya. Akan tetapi, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan waktu di rest area sebaik mungkin,” kata Benyamin.
Sampai saat ini, belum terdapat aturan yang mengatur berapa lama waktu maksimal pengendara dapat memanfaatkan rest area di jalan tol. ”Wacana pembatasan sudah ada sejak tahun lalu, tetapi itu butuh koordinasi dan pembahasan dari berbagai pihak yang terkait,” kata Benyamin.
Keberadaan parking bay di Jalan Tol Jakarta-Cikampek juga dinilai belum mampu menampung banyaknya kendaraan yang melintas di Tol Cikampek. ”Keberadaan parking bay cukup membantu mem-back up rest area, tetapi belum mampu menampung jumlah kendaraan yang sangat banyak,” ujar Benyamin.
Pada arus mudik tahun ini, kemacetan juga disebabkan masih banyaknya kendaraan yang parkir di bahu jalan tol untuk beristirahat. ”Kami pihak kepolisian berusaha terus mendorong masyarakat agar dapat beristirahat di rest area. Petugas kami di lapangan terus mendorong masyarakat agar tidak menghambat laju kendaraan di belakangnya,” kata Benyamin.
Salah satu metode yang dinilai paling efektif mengurai kemacetan di jalan tol adalah dengan pemberlakuan lawan arus atau contraflow. ”Saat kemacetan terjadi, pemberlakukan contraflow sangat membantu. Untuk arus balik, khususnya di Tol Cikampek yang mengarah ke Jakarta, kemacetan rawan terjadi di Km 66 sampai Km 42 karena itu ada pertemuan kendaraan dari Tol Cipularang dan Cipali. Jika dibutuhkan, pasti kami akan melakukan kembali contraflow,” ujar Benyamin.
Arus balik pada Lebaran tahun ini diprediksi mencapai puncaknya pada 1 Juli. ”Kalau kami memprediksi, arus balik nanti akan mulai ramai di tiga hari, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Akan tetapi, puncaknya kami prediksi itu terjadi di hari Sabtu,” ujar Benyamin. (D14)